Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Ranggawulung

Petualangan Ranggawulung: Mencari Gajah Putih di Tanah Sunda

Manuskrip Ranggawulung mengisahkan perjalanan seorang tokoh bernama Ranggawulung dalam mencari gajah putih yang sakti. Di tengah perjalanannya, ia dihadapkan pada berbagai cobaan, termasuk ditinggalkan oleh Radén Cantaka di tengah hutan yang penuh binatang buas. Namun, berkat keteguhannya, ia melanjutkan perjalanan dan bertapa hingga mendapat petunjuk dari Eyang Siti Rukmana. Petunjuk itu mengarahkannya untuk membebaskan tujuh putri dari sekapan raksasa. Dengan bantuan salah satu putri, Gerendan, dan azimat cupu astagina, Ranggawulung akhirnya berhasil mendapatkan gajah putih yang diimpikannya. Manuskrip ini ditulis dalam bentuk puisi (tembang) berbahasa Sunda, menggunakan huruf Arab, dan terdiri dari 54 halaman yang masih utuh. Naskah berukuran 17 x 27 cm ini berasal dari Andi, Cisondari, Pasirjambu, Kabupaten Bandung.

Sumber: Ekadjati, Edi S. (1988). Naskah Sunda: Inventarisasi dan Pencatatan. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran.

Manuskrip Lainnya


Mujarobat: Untaian Doa dan Ramalan dari Tasikmalaya

Telusuri kearifan lokal dalam manuskrip Mujarobat, sebuah risalah yang mengungkap ajaran tarekat, pemahaman mendalam tentang Syahadat, serta ramalan mengenai gempa bumi. Ditulis pada tahun 1920 di Citapen, Tasikmalaya, naskah ini menawarkan jendela ke dalam spiritualitas dan kehidupan masyarakat Jawa dan Sunda pada masa lalu.

Primbon Sunda: Ramalan Bintang dan Salawat Nabi dari Bandung Abad ke-19

Telusuri lembaran Primbon Sunda kuno yang mengungkap ramalan perbintangan dan lantunan salawat nabi. Naskah abad ke-19 ini, ditemukan di Bandung, menyimpan kearifan lokal dan tradisi keagamaan yang kaya. Kondisi fisik naskah yang rapuh menjadi saksi bisu perjalanan waktu.

Menjelajahi Naskah Kuno: Pancendriya dan Umdatul Ansab dari Jawa Barat

Temukan keindahan warisan intelektual Jawa Barat melalui naskah kuno 'Pancendriya dan Umdatul Ansab'. Naskah ini menawarkan kombinasi unik antara puisi alegoris, ajaran agama, dan catatan sejarah. Mari selami lebih dalam isi dan detail metadata yang mengungkap kekayaan budaya masa lalu.

Menjelajahi Khazanah Khutbah Jumat dalam Manuskrip Sunda-Arab Abad ke-20

Manuskrip kuno ini menghadirkan kombinasi unik antara khutbah Jumat, doa-doa magis, dan pelajaran agama Islam. Ditulis dalam bahasa Sunda dan Arab dengan aksara Pegon, naskah ini memberikan gambaran sekilas tentang praktik keagamaan dan intelektual masyarakat Pangalengan, Bandung, pada abad ke-20.

Wawacan Suryaningrat: Kisah Petualangan dan Misi Keislaman Abad ke-19 dari Banjaran

Manuskrip Wawacan Suryaningrat membawa kita pada petualangan tokoh-tokoh seperti Suryaningrat dan Ratnaningrum di negeri Banurungsit. Dengan misi keislaman yang kuat, kisah ini terangkum dalam 162 halaman naskah yang ditulis dalam aksara Pegon dan bahasa Sunda. Mari selami lebih dalam tentang warisan sastra yang berasal dari Banjaran, Bandung ini.

Tuntunan Tahlil: Doa Arwah dalam Balutan Aksara Pegon

Temukan manuskrip kuno berisi tuntunan tahlil dalam bahasa Sunda dan Arab, ditulis dengan aksara Pegon. Naskah ini mengungkap praktik mendoakan arwah agar diampuni dosanya, dilengkapi dengan penjelasan pertanda gempa bumi berdasarkan kalender Hijriyah.

Menjelajahi Tarekat: Warisan Tasawuf Sunda dalam Wawacan Abad ke-19

Temukan kedalaman spiritualitas Islam melalui manuskrip kuno 'Tarekat'. Naskah berbahasa Sunda ini, ditulis dalam aksara Pegon, mengungkap ajaran tasawuf yang kaya melalui bentuk puisi wawacan. Disimpan dengan apik di EFEO Bandung, manuskrip ini menawarkan wawasan unik tentang perjalanan spiritual manusia menuju pemahaman Tuhan.

Suluk Gandasari: Kisah Mistis dari Banjaran Bandung

Telusuri ajaran tasawuf yang tersembunyi dalam Suluk Gandasari. Manuskrip berbahasa Sunda ini mengisahkan perjalanan spiritual Ki Ganda dan Ki Sari dalam memahami dua kalimat syahadat. Simbolisme mendalam dan kearifan lokal Banjaran Bandung menanti untuk diungkap.