Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Suluk Pepeling

Suluk Pepeling: Wasiat Bijak Kehidupan Islami dalam Wawacan Sunda

Manuskrip Suluk Pepeling adalah naskah kuno berbahasa Sunda yang ditulis menggunakan aksara Pegon. Naskah ini berbentuk puisi wawacan dengan total 145 halaman. Secara garis besar, Suluk Pepeling berisi uraian tentang tuntunan kehidupan berdasarkan ajaran Islam. Naskah ini terbagi menjadi dua bagian yang intinya sama. Bagian pertama (halaman 1-44) diawali dengan pupuh Kasmaran dan diakhiri dengan penyebutan nama pengarang, Mas Talawengkar, yang diperkirakan berasal dari Ciamberang. Bagian kedua (halaman 45-145) juga diawali dengan pupuh Asmarandana. Secara keseluruhan, naskah ini menekankan pentingnya menuntut ilmu demi kebaikan dunia dan akhirat, serta mengamalkan Rukun Iman dengan ikhlas. Manuskrip ini dikarang pada 14 Jumadilawal 1352 H/1933 M. Naskah ini berasal dari Ubi, Kp. Saradan, Desa-Kecamatan-Kabupaten Subang, dan kini disimpan di EFEO Bandung. Secara fisik, kertas naskah agak kekuningan, namun masih dalam kondisi baik dan tulisannya masih kontras. Ukuran sampul naskah adalah 21,5 x 17,2 cm, halaman 21,5 x 17 cm, dan tulisan 18 x 13 cm.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Menjelajahi Dunia Gaib: Kisah Hikayat Carita Setan dalam Ragam Bahasa

Manuskrip kuno ini membuka tabir dunia gaib melalui kisah Hikayat Carita Setan. Ditulis dalam berbagai bahasa dan aksara, naskah ini menyimpan kekayaan budaya dan spiritual dari masa lalu. Mari kita selami lebih dalam isi dan detail menarik dari manuskrip ini.

Sumpena: Kisah Pangeran Kembar dan Perebutan Tahta Yogyapala

Wawacan Sumpena, sebuah manuskrip puisi berbahasa Sunda beraksara Pegon, mengisahkan drama kehidupan yang penuh intrik dan perjuangan. Manuskrip ini menceritakan kisah Sumpena dan Kanagan, putra kembar Arya Dulkarnaen, dalam merebut kembali tahta kerajaan Yogyapala yang dirampas. Dengan bantuan Pendeta Guritsagara, mereka menghadapi berbagai rintangan hingga akhirnya berhasil memulihkan hak waris mereka.

Menjelajahi Caraka Basa dan Cacandrai: Warisan Aksara Cirebon di Keraton Kasepuhan

Naskah kuno Caraka Basa dan Cacandrai membuka tabir tradisi aksara Cacarakan Cirebon. Di dalamnya terungkap bagaimana aksara ini digunakan untuk merekam bahasa simbolik, menafsirkan gejala alam, dan menciptakan cacandran (motto) serta sengkalan (penanda tahun). Mari selami lebih dalam warisan budaya Cirebon yang tersimpan dalam lembaran kertas.

Wawacan Babar Nabi: Kisah Kelahiran Sang Utusan

Telusuri kisah agung kelahiran Nabi Muhammad SAW dalam manuskrip kuno 'Wawacan Babar Nabi'. Ditulis dalam bahasa Sunda dan aksara Pegon, naskah ini mengisahkan perjalanan hidup Nabi sejak lahir hingga menerima wahyu pertama. Simak narasi lengkapnya di bawah ini!

Doa Istigfar: Untaian Harapan dari Bandung Abad ke-20

Manuskrip Doa Istigfar ini berisi tentang keutamaan membaca istigfar berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW. Naskah ini menekankan bahwa pengucapan istigfar yang tepat waktu dapat membawa ampunan dari dosa-dosa yang telah diperbuat. Mari kita selami lebih dalam tentang naskah ini.

Samaun: Kisah Heroik Pahlawan Islam dalam Wawacan Sunda

Telusuri kisah Samaun, seorang tokoh pahlawan Islam yang gagah berani, melalui manuskrip wawacan berbahasa Sunda beraksara Pegon. Naskah ini tak hanya menyajikan cerita kepahlawanan, tetapi juga dakwah Islam yang inspiratif. Temukan detail menarik mengenai fisik naskah, asal-usul, dan pesan moral yang terkandung di dalamnya.

Wawacan Barjah: Kisah Cinta, Tahta, dan Identitas Tersembunyi dari Pangalengan

Telusuri kisah epik Jaka Barjah dalam manuskrip Wawacan Barjah. Putra Raja Barjah ini terlibat dalam intrik perebutan tahta, cinta yang rumit, dan identitas yang disembunyikan. Naskah ini mengungkap warisan budaya Sunda yang kaya melalui pupuh-pupuh indah yang terangkai dalam aksara Pegon.

Menelusuri Jejak Kesultanan Banten: Sebuah Narasi dari Manuskrip Kuno

Manuskrip "Sejarah Banten" membuka tabir kisah Kesultanan Banten melalui prosa dan puisi. Naskah ini menyimpan catatan penting tentang silsilah, peristiwa bersejarah, hingga cerita rakyat yang bersemi di tanah Banten. Mari selami lebih dalam kekayaan budaya dan sejarah yang terkandung dalam lembaran-lembaran manuskrip ini.