Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Waruga Jagat

Menjelajahi Waruga Jagat dan Sarsila Sayang: Kosmogoni Sunda dalam Genggaman

Manuskrip ini menggabungkan dua teks penting: Waruga Jagat dan Sarsila Sayang, keduanya menawarkan perspektif unik tentang penciptaan dan sejarah. Bagian pertama, Waruga Jagat, menyajikan silsilah dari Nabi Adam hingga Pangeran Saba Kingking dari Banten dalam prosa berbahasa Jawa (Barat). Bagian kedua, Sarsila Sayang, adalah prosa berbahasa Sunda yang menceritakan kosmogoni, dimulai dengan Batara Terus Bawa. Terdapat pula versi lain Waruga Jagat yang mengisahkan empat periode sejarah dunia dan ramalan Ajar dari Gunung Padang, lengkap dengan uraian berbahasa Belanda. Naskah ini berasal dari koleksi K.F. Holle dan disumbangkan ke Perpustakaan Universitas Leiden oleh Prof. Drewes pada tahun 1965. Manuskrip ini memiliki ukuran 34 x 21,5 cm dan 31,5 x 10,5 cm, dengan ketebalan 48 halaman dan 37 baris tulisan berhuruf Latin.

Sumber: Ekadjati, Edi S. (1988). Naskah Sunda: Inventarisasi dan Pencatatan. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran.

Manuskrip Lainnya


Mujarobat: Untaian Doa dan Ramalan dari Tasikmalaya

Telusuri kearifan lokal dalam manuskrip Mujarobat, sebuah risalah yang mengungkap ajaran tarekat, pemahaman mendalam tentang Syahadat, serta ramalan mengenai gempa bumi. Ditulis pada tahun 1920 di Citapen, Tasikmalaya, naskah ini menawarkan jendela ke dalam spiritualitas dan kehidupan masyarakat Jawa dan Sunda pada masa lalu.

Wawacan Samaun: Kisah Heroik Pahlawan Islam dari Banjaran Bandung

Telusuri kisah kepahlawanan Samaun, seorang tokoh Islam yang gagah berani membela Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam di tanah Arab. Manuskrip Wawacan Samaun ini ditulis dalam bahasa Sunda menggunakan aksara Pegon, menawarkan jendela ke khazanah sastra dan sejarah lokal Banjaran, Bandung.

Primbon: Untaian Ramalan dan Mantra dari Tanah Sunda dan Jawa

Telusuri kearifan lokal melalui manuskrip Primbon, sebuah warisan budaya yang memadukan tradisi Sunda dan Jawa. Naskah ini mengungkap ramalan, mantra, dan perhitungan hari baik, memberikan wawasan tentang kehidupan masyarakat abad ke-19.

Wawacan Natakusumah: Kisah Klasik dari Keraton Kasepuhan Cirebon

Telusuri kisah Wawacan Natakusumah, sebuah puisi indah berbahasa Sunda yang ditulis dalam aksara Latin. Manuskrip ini, yang diperkirakan berasal dari abad ke-20, menyimpan cerita klasik yang dulunya tersimpan di Keraton Kasepuhan Cirebon. Mari kita ungkap lebih dalam tentang naskah ini.

Mantra dan Doa: Warisan Teks Sunda-Jawa dari Pangalengan

Telusuri khazanah spiritual dan agrikultural dalam manuskrip "Mantra dan Doa". Naskah kuno ini memuat koleksi doa keselamatan, mantra pertanian terkait Nyai Pohaci Sanghyang Sri, dan perhitungan palintangan. Sebuah jendela ke kepercayaan dan praktik masyarakat Sunda-Jawa di akhir abad ke-19.

Berkah Bertani: Menjelajahi Kitab Doa Tatanen dari Banjaran Bandung

Telusuri kearifan lokal masyarakat Sunda melalui Kitab Doa Tatanen, sebuah manuskrip yang memadukan doa-doa Islami dengan mantra-mantra tradisional untuk keberhasilan bercocok tanam. Naskah ini memberikan wawasan unik tentang praktik pertanian dan spiritualitas di Banjaran, Bandung pada abad ke-20.

Menelusuri Jejak Sejarah Jawa Barat: Dari Babad Mataram Hingga Pengislaman Cirebon

Manuskrip "Sejarah Jawa Barat" membawa kita dalam perjalanan panjang melintasi waktu, merangkai kisah dari Babad Mataram hingga peristiwa pengislaman di Cirebon. Naskah ini menawarkan perspektif unik tentang sejarah dan budaya Jawa Barat, serta keterkaitannya dengan kerajaan Mataram. Mari selami lebih dalam isi dan detail menarik dari manuskrip ini.

Kumpulan Doa: Tuntunan Hidup Islami Abad ke-19 dari Bandung

Temukan intisari ajaran Islam dalam manuskrip kuno 'Kumpulan Doa'. Naskah abad ke-19 ini, ditulis dalam aksara Pegon dengan bahasa Jawa dan Arab, memberikan tuntunan lengkap tentang Rukun Islam, Rukun Iman, doa-doa penting, hingga tata cara perawatan jenazah.