Naskah Tarekat ini berisi uraian tentang pelajaran agama Islam yang menyangkut hal keimanan dalam upaya memahami serta meyakinkan segala yang tersurat dalam rukun Islam. Salah satu contohnya adalah uraian tentang maksud shalat lima waktu dengan simbol-simbol berupa aksara dan nama-nama nabi. Bentuk ajaran demikian dapat dikategorikan sebagai ajaran tasawuf. Pada lembar 1 hingga 6, ditemukan kaligrafi sebagai simbol-simbol untuk memahami uraian dalam teks. Sayangnya, kondisi teks tidak utuh dan tidak tamat, diduga ada bagian yang hilang atau sengaja dipisahkan. Naskah diawali dengan kalimat alhamdu; dzuhur, asar, magrib, isa, subuh, ... (halaman awal) dan diakhiri dengan ... geus diasupkeun kana anu lima perkara, perbagiananan geus aya di awak urang (halaman 12).
Manuskrip ini ditulis dalam bahasa Sunda dan Arab dengan aksara Pegon, berbentuk prosa, dan terdiri dari 12 halaman. Naskah ini menggunakan kertas Eropa dengan cap kertas Lilyin Crowned Shield. Penomoran halaman ditambahkan kemudian. Tinta yang digunakan berwarna hitam dan tulisannya masih kontras. Kondisi fisik naskah menunjukkan tanda-tanda usia, seperti kertas yang kecoklatan, beberapa lembar robek, terdapat noda, dan penjilidan yang longgar. Naskah ini diperkirakan berasal dari abad ke-19, tepatnya dari Banjaran, Bandung. Naskah ini didapatkan dari Bapak Usup yang berasal dari Kp. Cipaku, Desa Tarajusari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Saat ini, naskah ini disimpan di EFEO Bandung.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.