Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Piagem Priangan

Titah Willem van Outhoorn: Piagem untuk Priangan, Abad ke-17!

Manuskrip ini merupakan salinan piagam yang dikeluarkan oleh Tuan Besar G.G. Willem van Outhoorn pada tahun 1698. Piagam ini ditujukan kepada masyarakat di tanah Priangan dan berisi enam artikel penting terkait pembayaran rempah-rempah. Naskah ini ditulis dalam bentuk prosa dengan menggunakan huruf Jawa dan Latin, serta bahasa Jawa, Sunda, dan Melayu. Selain piagam, dalam naskah ini juga ditemukan surat dari Kangjeng Tumenggung Wangsakusumah (Bupati Limbangan 1806-1812) tertanggal 1806. Manuskrip ini terdiri dari 20 halaman dengan ketebalan yang bervariasi antara 9 hingga 38 baris per halaman. Ukurannya adalah 35 x 21,8 cm dan merupakan bagian dari Koleksi C.M. Pleyte, Peti 121. Pada tahun 1920, manuskrip ini disimpan di Museum Negeri Jakarta.

Sumber: Ekadjati, Edi S. (1988). Naskah Sunda: Inventarisasi dan Pencatatan. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran.

Manuskrip Lainnya


Primbon Sejarah: Kisah Kosmogoni dan Ramalan dalam Genggaman

Telusuri dunia kosmogoni, sejarah, dan ramalan melalui manuskrip kuno "Catatan Primbon Cerita Sejarah". Naskah ini mengungkap silsilah, mitos ratu bercahaya, hingga eskatologi yang terjalin dengan kearifan lokal. Simak bagaimana cerita menyelamatkan dari penyimpangan, dan temukan mantra pengobatan serta firasat mimpi dalam lembaran beraksara Arab dan Sunda ini.

Wawacan Abunawas: Kisah Jenaka dari Banjaran Bandung Abad ke-19

Telusuri kisah jenaka Abunawas dalam manuskrip Wawacan Abunawas berbahasa Sunda. Naskah ini, ditulis dalam aksara Pegon, menceritakan berbagai episode kehidupan Abunawas, mulai dari pengangkatannya sebagai hakim hingga berbagai tipu dayanya yang cerdik. Temukan keunikan dan kearifan lokal dalam lembaran-lembaran kertas yang berasal dari Banjaran, Bandung.

Menelusuri Jejak Syiar Islam dalam 'Wawacan Sajarah Wali': Kisah Mistik dari Cililin

Naskah kuno 'Sajarah Wali' membawa kita menyelami upaya penyebaran agama Islam melalui untaian puisi wawacan. Berasal dari Cililin, Bandung, manuskrip ini mengungkap ajaran mistik Islam yang disampaikan oleh Syekh Lemah Abang, menekankan konsep Manunggaling Kaula-Gusti. Mari kita telusuri lebih dalam isi dan detail menarik dari naskah ini.

Kidung Rumeksa Ing Wengi: Untaian Doa dan Makna Kehidupan dalam Naskah Sunda Kuno

Kidung Rumeksa Ing Wengi adalah sebuah naskah puisi wawacan berbahasa Sunda yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini berisi tentang refleksi mendalam mengenai manusia, lingkungan, dan berbagai fenomena kehidupan. Mari kita selami lebih dalam isi dan detail menarik dari manuskrip kuno ini.

Kumpulan Karangan Sunda yang Ditolak Balai Pustaka: Sebuah Antologi Naskah Kuno

Temukan khazanah sastra Sunda yang tersembunyi dalam manuskrip "Salinan-Salinan Dari Karangan Sunda". Naskah ini berisi kumpulan karya yang pernah ditolak oleh Balai Pustaka, membuka jendela ke kekayaan budaya dan pemikiran masyarakat Sunda pada awal abad ke-20. Sebuah warisan berharga yang kini tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden.

Suryakanta: Kisah Heroik Putra Raja dalam Wawacan Sunda Beraksara Pegon

Telusuri kisah heroik Suryakanta, putra Raja Suryaningrat, dalam manuskrip Wawacan berbahasa Sunda beraksara Pegon. Naskah setebal 230 halaman ini mengisahkan petualangan dan perjuangan Suryakanta yang diculik raksasa hingga menjadi pahlawan yang menumpas kejahatan. Mari kita selami lebih dalam detail dan kondisi fisik naskah kuno ini.

Kitab Fatimah: Tuntunan Rumah Tangga Islami Abad ke-20 dari Banjaran

Telusuri Kitab Fatimah, sebuah manuskrip berharga dari abad ke-20 yang berasal dari Banjaran, Bandung. Naskah ini berisi tuntunan bagi wanita dalam membina rumah tangga sakinah berlandaskan ajaran Islam, serta ajaran tasawuf yang mendalam. Mari kita simak lebih lanjut detail dan isi narasi dari kitab ini.

Menjelajahi Kitab Pelajaran Agama Islam: Warisan dari Madiun ke Garut

Telusuri jejak warisan intelektual Islam melalui Kitab Pelajaran Agama Islam. Manuskrip ini mengungkap perpaduan bahasa dan aksara, merekam jejak perjalanan ilmu dari Madiun hingga Garut. Sebuah catatan sejarah yang kaya akan nilai-nilai keagamaan dan budaya.