
Naskah "Carita-carita Jaman Baheula (Dongéng-Dongéng Banten)" menyajikan periodisasi sultan-sultan Banten secara kronologis, mulai dari tahun 865 Hijriah (1447 Masehi) hingga tahun 1816. Di dalamnya dikisahkan bagaimana pada tahun 1447, Kanjeng Maulana Makhdum Cirebon memerintahkan Maulana Hasanuddin untuk menaklukkan Jawa Barat. Hasanuddin kemudian mendirikan kota Banten di hutan Surosuan dan membangun menara serta mesjid pada tahun 1467. Naskah ini juga mencatat peristiwa penting seperti perdamaian antara Gubernur Jenderal V.D. Cavellen dengan Sultan Mahmud Raffiudin pada tahun 1816, yang berujung pada penyerahan Banten kepada pemerintah kolonial. Lebih lanjut, naskah ini berisi informasi tentang Afdeeling Serang, Babad Afdeeling Anyer, Lebak, Caringin, serta catatan mengenai berbagai tempat seperti Serang, Banten, Pekalongan, Banten Girang, Kasunyatan, dan Kanari. Tak ketinggalan, terdapat pula catatan kalimat-kalimat yang terukir pada batu nisan Sultan-sultan Banten dan tahun pembangunan mesjid Kasunyatan. Manuskrip ini, yang disimpan di Museum Negeri Jakarta, memiliki ukuran 34,5 x 21,4 cm dengan tebal 88 halaman dan ditulis dalam bahasa Melayu menggunakan huruf Latin dalam bentuk prosa. Naskah ini berasal dari Koleksi C.M. Pleyte, Peti 121. Setiap halaman berisi antara 14 hingga 39 baris tulisan.
Sumber: Ekadjati, Edi S. (1988). Naskah Sunda: Inventarisasi dan Pencatatan. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran.