
Manuskrip ini berjudul Wawacan Syekh Abdul Qadir Jaelani, mengisahkan riwayat hidup Syekh Abdul Qadir Jaelani, seorang tokoh yang dikenal sebagai Wali Qutub. Naskah ini merupakan saduran dari kitab Chulamatul Maqohir yang berisi 1000 hikayat. Dijumpai adanya silsilah keturunan Syekh Abdul Qadir Jaelani yang merupakan keturunan Hasan Husen, cucu Nabi Muhammad SAW. Manuskrip ini ditulis dalam bahasa Sunda dan aksara Pegon, berbentuk puisi wawacan setebal 465 halaman. Fisik naskah menunjukkan kertas agak kusam dan kecoklatan, namun masih terpelihara dengan baik. Naskah ini diperkirakan ditulis pada abad ke-19 di Bandung. Dahulu, naskah ini berasal dari Bapak Ilyas yang tinggal di Kp. Mandala, Desa Sukajadi, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Saat ini, naskah tersebut disimpan di EFEO Bandung. Cap kertas pada naskah ini adalah Lion in Medalion dengan countermark PRO PATRIA EENDRAGT MAAKTMAGT. Teks ini terdiri atas 79 pupuh dan diawali dengan gubahan kalimat bismillah dan hamdalah, serta diakhiri dengan kalimat tentang para wali yang dimakamkan di Bagdad.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.