Manuskrip ini berjudul "Nabi Paras", atau dikenal pula dengan "Wawacan Nabi Paras", adalah sebuah karya sastra berbentuk puisi wawacan yang ditulis dalam bahasa Sunda menggunakan aksara Pegon. Naskah setebal 30 halaman ini mengisahkan perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW di usia senja. Dikisahkan bahwa Malaikat Jibril datang untuk mencukur rambut Nabi atas perintah Tuhan, disaksikan oleh para sahabat. Tak lama kemudian, Nabi sakit dan menjelang wafat memberikan nasihat kepada keluarga dan sahabatnya untuk terus berjuang di jalan Islam dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Secara fisik, naskah ini ditulis di atas kertas yang kini berwarna kekuningan dan terdapat beberapa kerusakan serta penjilidan yang longgar. Naskah ini terdiri dari 11 pupuh, dinomori 1-30 namun tidak berurutan. Tinta yang digunakan berwarna hitam. Manuskrip ini disalin oleh Muhajat pada abad ke-20 di Banjaran, Bandung. Naskah ini berasal dari Ibu Yaya, Kp. Gebeo, Kec. Banjaran, Kab. Bandung, dan saat ini disimpan di EFEO Bandung. Sayangnya, kondisi teks tidak lengkap karena beberapa lembar rusak, terlihat dari kutipan awal dan akhir yang terputus.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.