Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Palintangan

Meramal Nasib dengan Palintangan: Warisan Naskah Sunda dari Bandung

Naskah Palintangan merupakan bagian dari tradisi primbon Sunda, berisi ramalan atau perhitungan tradisional untuk menentukan nasib baik atau buruk seseorang. Naskah ini berupa lembaran-lembaran lepas yang ditulis dalam bahasa Sunda menggunakan aksara Pegon. Kondisi fisik naskah menunjukkan usia dan sejarahnya; kertasnya berwarna kecoklatan dengan beberapa robekan di tepi halaman. Ditulis dengan tinta hitam pucat yang kurang kontras. Terdiri dari 6 halaman dengan ukuran halaman 17 x 10,5 cm dan ukuran tulisan 16 x 8,5 cm. Penomoran halaman ditambahkan kemudian. Naskah ini dikarang pada tahun 26 Rayagung 1327 H atau 1908 M di Bandung. Naskah ini berasal dari Bapak Jatma dari Kp. Tiwulanu, Desa Cimaung, Kec. Banjaran, Kab. Bandung, dan saat ini disimpan di EFEO Bandung. Kalimat awal teks berbunyi 'rebo kalana kulon kaler, rizkina wetan kaler, sumawona wetan kaler ...' dan diakhiri dengan kalimat '... tnelak nandur atawa dagang atawa nagih ngalad dawuh tina poe, kieu metakeunana'.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Menjelajahi Caraka Basa dan Cacandrai: Warisan Aksara Cirebon di Keraton Kasepuhan

Naskah kuno Caraka Basa dan Cacandrai membuka tabir tradisi aksara Cacarakan Cirebon. Di dalamnya terungkap bagaimana aksara ini digunakan untuk merekam bahasa simbolik, menafsirkan gejala alam, dan menciptakan cacandran (motto) serta sengkalan (penanda tahun). Mari selami lebih dalam warisan budaya Cirebon yang tersimpan dalam lembaran kertas.

Menjelajahi Kitab Fiqih Sunda-Arab: Warisan Abad ke-19 dari Bandung

Temukan pesona Kitab Fiqih, sebuah manuskrip kuno yang ditulis dalam bahasa Sunda dan Arab. Naskah ini memberikan bimbingan tentang rukun Islam, seperti tata cara wudu dan shalat, melalui sistem pengajaran seorang guru. Mari kita selami lebih dalam tentang isi dan detail fisik naskah ini.

Menjelajahi Catatan Mistik: Warisan Spiritual dari Garut Abad ke-19

Telusuri lembaran-lembaran usang 'Catatan Mistik', sebuah manuskrip kaya akan ajaran spiritual dari abad ke-19. Berasal dari Limbangan, Garut, naskah ini menawarkan jendela ke dalam praktik mistik, tarekat Sattariyah, dan tradisi keagamaan masyarakat Jawa. Temukan lebih dalam tentang wirid, doa-doa, dan ramalan yang terkandung di dalamnya.

Suluk Pepeling: Wasiat Bijak Kehidupan Islami dalam Wawacan Sunda

Temukan kebijaksanaan hidup dalam manuskrip Suluk Pepeling, sebuah karya sastra Sunda berbentuk wawacan yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini berisi tuntunan kehidupan Islami, menekankan pentingnya menuntut ilmu dan mengamalkan Rukun Iman. Mari selami pesan-pesan luhur yang terkandung di dalamnya.

Menjelajahi Warisan Hukum dan Sastra dalam Manuskrip 'Buku Hukum'

Telusuri khazanah hukum dan sastra Jawa kuno melalui manuskrip 'Buku Hukum' yang kaya akan informasi. Naskah ini berisi beragam teks hukum, kisah legenda, hingga catatan ensiklopedia, memberikan gambaran utuh tentang budaya dan pengetahuan masa lalu. Sebuah surat dari Tasikmalaya turut menyertai naskah ini.

Primbon Tarekat Satariyah: Jejak Mistik dari Garut hingga Leiden

Telusuri warisan spiritual Jawa melalui Primbon Tarekat Satariyah. Manuskrip ini mengungkap teologi dan mistik yang kaya, diturunkan dari para tokoh spiritual terkemuka. Disalin oleh Hasan Mustapa pada tahun 1908, primbon ini menyimpan jejak perjalanan mistik dari Garut hingga Perpustakaan Universitas Leiden.

Mengungkap Kitab Safinatun Nadja: Tuntunan Akhlak dan Hukum Islam dari Cirebon

Telusuri warisan intelektual Islam melalui Kitab Safinatun Nadja, sebuah manuskrip abad ke-20 yang berasal dari Cirebon. Naskah ini berisi uraian mendalam mengenai tuntunan akhlak, bersuci diri (taharah), dan muamalah menurut hukum Islam. Sebuah warisan berharga yang kini tersimpan di EFEO Bandung.

Wawacan Amir Hamzah: Kisah Pahlawan Islam Abad ke-19 dalam Balutan Puisi Sunda

Telusuri kisah kepahlawanan Amir Hamzah, paman Nabi Muhammad SAW, dalam manuskrip kuno "Wawacan Amir Hamzah". Naskah berbahasa Sunda beraksara Arab ini mengisahkan perjuangan gigih Amir Hamzah dalam membela umat Islam melawan kaum kafir. Sebuah karya saduran yang populer di Nusantara, manuskrip ini menawarkan wawasan tentang nilai-nilai keislaman dan budaya Sunda di abad ke-19.