Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Kumpulan Mantra

Kumpulan Mantra dan Tarekat: Warisan Spiritual dari Kuningan Abad ke-19

Manuskrip "Kumpulan Mantra dan Tarekat" adalah sebuah dokumen berharga yang berisi kumpulan mantra (jampe dan jangjawokan) dan ajaran tarekat. Naskah ini ditulis dalam bahasa campuran: Sunda, Jawa, Melayu, dan Arab, menggunakan aksara Pegon dan Arab. Ditulis pada dluwang (kertas tradisional) dan terdiri dari 121 halaman, dengan 117 halaman berisi tulisan, 1 halaman kosong, dan 3 halaman bergambar. Bagian mantra meliputi 71 halaman (h. 2-73) dan berisi berbagai jenis mantra, seperti asihan, jampe, rajah, dan panulah setan. Bagian tarekat meliputi 53 halaman (h. 73-121) dan membahas tentang halal-haram, hakk-batal, makan-minum, dosa kepada orang tua dan suami/istri, serta wujud dzat dan sifat-sifatnya. Manuskrip ini berasal dari O. Wiganda, Kuningan Kota, dan saat ini disimpan di EFEO Bandung. Naskah ini diperkirakan dibuat pada tahun 1294 Hijriah atau 1857 Masehi di Kuningan.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Menelusuri Ajaran Tasawuf dalam Manuskrip Tarekat Haqmaliyah

Temukan warisan intelektual Islam Nusantara melalui manuskrip Tarekat Haqmaliyah. Naskah kuno ini mengungkap ajaran tasawuf yang mendalam, ditulis dalam bahasa Sunda dan Arab dengan aksara Pegon. Simbol-simbol mistik dan prinsip-prinsip rukun Islam serta rukun iman menjadi kunci untuk memahami eksistensi Allah.

Kisah Sayid Saman: Wawacan Penuh Hikmah dari Ciwidey

Telusuri kisah epik Sayid Saman dan Sayid Ira dalam manuskrip kuno berbahasa Sunda aksara Pegon. Wawacan ini mengisahkan perjalanan penuh liku dua putra raja yang terkena tenung, pengembaraan mencari jati diri, hingga perebutan tahta yang penuh intrik. Naskah ini menawarkan wawasan budaya dan sastra Sunda masa lampau.

Gandaningrat: Kisah Epik dari Tanah Sunda dalam Wujud Wawacan

Jelajahi keindahan sastra Sunda klasik melalui manuskrip Gandaningrat, sebuah karya monumental yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini adalah bagian dari siklus cerita yang lebih besar, menghadirkan kisah kepahlawanan dan nilai-nilai luhur budaya Sunda. Mari kita telaah lebih dalam mengenai naskah kuno yang mempesona ini.

Menjelajahi Wawacan Surya Kombara dan Wawacan Jakah: Kisah Raja dan Rakyat Jelata dalam Tembang Sunda

Temukan pesona dua karya sastra Sunda klasik, Wawacan Surya Kombara dan Wawacan Jakah, yang tersimpan rapi dalam koleksi Snouck Hurgronje. Naskah ini menghadirkan kisah epik raja dari Buldansah dan cerita rakyat tentang seorang pemuda cerdik yang menjadi raja. Mari selami nilai-nilai budaya dan sejarah yang terukir dalam tembang-tembang indah ini.

Wawacan Manakib Syekh Abdul Qadir Jaelani: Kisah Sang Wali dari Bagdad dalam Syair Sunda

Manuskrip ini mengisahkan riwayat hidup Syekh Abdul Qadir Jaelani, seorang Waliyullah yang lahir di Kaelan, Bagdad, dalam bentuk wawacan berbahasa Sunda. Naskah ini merupakan bagian dari khazanah sastra Sunda yang kaya akan nilai-nilai tasawuf aliran Tarekat Qodariyah. Mari selami kisah dan ajaran sang wali melalui manuskrip kuno ini.

Menelusuri Jejak Leluhur: Silsilah Sultan Cirebon dalam Untaian Naskah Kuno

Naskah kuno Silsilah Sultan Cirebon ini menyimpan catatan penting tentang sejarah dan genealogi para penguasa Cirebon. Ditulis dalam bahasa Arab-Jawa Cirebon dengan aksara Pegon, Cacarakan, dan Arab, manuskrip ini menawarkan wawasan mendalam tentang silsilah, konsep spiritual, dan peristiwa penting di masa lalu. Mari kita telusuri lebih dalam isi dan rincian metadata yang terkandung di dalamnya.

Menjelajahi Ajaran Islam dan Silsilah dalam Manuskrip Kuningan Abad 19-20

Temukan warisan intelektual Islam yang kaya dalam manuskrip kuno dari Kuningan. Naskah ini memuat beragam ajaran, mulai dari fikih hingga silsilah penting. Mari selami lebih dalam isi dan detail fisik manuskrip yang berharga ini.

Mengenal Tasawuf: Syair Jawa Pegon Abad ke-19 dari Cirebon

Temukan warisan intelektual Islam Jawa melalui manuskrip kuno "Tasawuf (Aqoid/Tauhid)". Naskah berbahasa Jawa beraksara Pegon ini mengungkap ajaran tasawuf mendalam. Manuskrip ini menawarkan perspektif unik tentang spiritualitas Islam yang berkembang di Cirebon pada abad ke-19.