
Wawacan Ahmad Muhammad mengisahkan ketegangan antara juru mudi Habsi dan pendeta yang meminta keadilan kepada Sultan Mesir, yang berujung pada pembunuhan oleh Ahmad Muhammad dan peperangan antara pasukan Habsi dan pasukan Ahmad Muhammad. Dengan bantuan Ratu Dewi Soca, pasukan Habsi berhasil dikalahkan. Naskah ini ditulis dalam bahasa Sunda menggunakan aksara Pegon dan berbentuk puisi wawacan. Terdiri dari 92 halaman dengan ukuran sampul dan halaman sekitar 22 x 18 cm. Manuskrip ini berasal dari abad ke-20, kemungkinan dari daerah Bandung, dan dulunya dimiliki oleh Pak Sumen dari Kp. Babakan Ciheulang, Desa Sapan, Kec. Majalaya, Kab. Bandung. Saat ini, naskah tersebut tersimpan di EFEO Bandung. Kondisi fisik naskah menunjukkan tanda-tanda usia, seperti kertas kekuning-kuningan, bekas terkena air, dan bagian tepi yang robek. Meskipun demikian, tulisan umumnya masih terbaca, meski penjilidan sudah kendor. Sayangnya, dari keseluruhan episode, hanya 15 pupuh yang tersisa karena sebagian episode hilang.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.