Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Jaka Bayawak

Jaka Bayawak: Kisah Satria Siluman Bayawak dari Subang

Manuskrip ini berisi Wawacan Jaka Bayawak, sebuah puisi tradisional Sunda yang mengisahkan seorang satria yang merupakan jelmaan dari seekor bayawak. Ia berhasil mempersunting seorang putri raja Majapahit dan kemudian diangkat menjadi raja di kerajaan tersebut. Naskah ini ditulis dalam aksara Pegon menggunakan bahasa Sunda. Secara fisik, naskah ini terdiri dari 185 halaman yang ditulis dengan tinta hitam di atas kertas yang kini berwarna kecoklatan. Ukuran halamannya adalah 20,5 x 16 cm, dengan ukuran tulisan 16,5 x 14 cm. Naskah ini terdiri dari 38 pupuh. Kondisi fisik naskah umumnya masih baik meskipun ada beberapa lembar halaman awal dan akhir yang hilang dan penjilidannya agak longgar. Diperkirakan karangan ini berasal dari awal abad ke-20 dan mungkin ditulis di daerah Subang. Naskah ini berasal dari Ibu Adah Madsari dari Kp. dan Desa Seradan, Kab. Subang dan saat ini disimpan di EFEO Bandung. Sayangnya, sebagian teks hilang, terutama di bagian awal dan akhir.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Wawacan Nyi Pohaci: Kisah Mitos Padi dalam Manuskrip Sunda Kuno

Telusuri mitos Dewi Padi dalam manuskrip kuno Wawacan Nyi Pohaci. Naskah berbahasa Sunda beraksara Pegon ini mengungkap asal-usul tanaman padi melalui kisah perkawinan Nabi Adam dan Siti Hawa hingga penjelmaan air mata Dewa Anta menjadi Nyi Pohaci. Simak narasi lengkapnya di sini!

Menggali Hikmah Rukun Islam: Manuskrip Sunda dari Subang Tahun 1960

Temukan pemahaman mendalam tentang Rukun Islam melalui manuskrip kuno berbahasa Sunda, ditulis dengan aksara Pegon. Manuskrip ini, yang berasal dari Subang tahun 1960, menyajikan ajaran agama dalam format tanya jawab yang interaktif. Mari kita telusuri bersama warisan intelektual Islam yang berharga ini.

Primbon: Ramalan Gempa dan Gerhana dari Bandung Abad ke-20

Telusuri Primbon kuno yang mengungkap ramalan kejadian dan pertanda alam. Naskah abad ke-20 ini, ditulis dalam bahasa Sunda, Jawa, dan Melayu, membahas gempa, gerhana, dan dampaknya bagi manusia. Mari kita selami kearifan lokal yang terkandung di dalamnya.

Ogin Amarsakti: Kisah Islamisasi dalam Balutan Wawacan Sunda

Telusuri kisah islamisasi di 'negeri atas angin' melalui manuskrip Ogin Amarsakti. Ditulis dalam bahasa Sunda dan aksara Pegon, naskah ini berbentuk puisi wawacan yang terdiri dari 198 halaman. Temukan tokoh-tokoh dari cerita panji dalam balutan kertas kusam yang menyimpan sejarah.

Menelusuri Akar: Kisah Silsilah Keluarga Sunda dalam Manuskrip Kuno

Manuskrip "Silsilah Keluarga Sunda" membuka tabir sejarah dan hubungan kekerabatan masyarakat Sunda. Ditulis dalam bahasa Sunda dan Melayu, naskah ini memuat informasi penting tentang silsilah keluarga di berbagai wilayah, termasuk Bandung, Mataram, dan Cirebon. Simak penelusuran mendalam tentang warisan budaya Sunda yang terkandung dalam manuskrip ini.

Menjelajahi Sejarah Cirebon Kuno Melalui Babad Cirebon

Babad Cirebon adalah manuskrip penting yang menyimpan catatan sejarah dan budaya Cirebon. Naskah ini ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan. Terdiri dari 481 halaman, manuskrip ini menawarkan wawasan mendalam tentang peristiwa dan tokoh penting di masa lalu Cirebon.

Primbon: Meramal Nasib dengan Naktu Hari dan Perjalanan Bintang

Telusuri lembaran primbon kuno berbahasa Sunda yang mengungkap rahasia naktu hari dan perjalanan bintang. Manuskrip ini menawarkan panduan meramal nasib seseorang, khususnya dalam bepergian, demi meraih keberuntungan. Simak narasi lengkap mengenai kondisi fisik, asal-usul, dan isi teksnya.

Kumpulan Doa: Warisan Naskah Cirebon Abad ke-18

Temukan kekayaan spiritualitas dalam 'Kumpulan Doa', manuskrip kuno dari abad ke-18 Cirebon. Naskah ini berisi ayat-ayat Al-Qur'an dan doa-doa yang dijelaskan dalam bahasa Jawa Cirebon, serta uraian simbolik khas naskah 'mujarobat'. Kondisi fisik naskah yang rapuh menambah nilai sejarahnya.