Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Kitab Fiqih

Menjelajahi Kitab Fiqih Sunda-Arab: Warisan Abad ke-19 dari Bandung

Kitab Fiqih ini berisi uraian lengkap mengenai pelajaran rukun Islam, membimbing pembaca melalui tata cara berwudu, shalat, dan aspek penting lainnya dengan pendekatan bimbingan seorang guru. Manuskrip ini ditulis dalam bahasa Sunda dan Arab, menggunakan aksara Pegon dan Arab. Fisiknya terdiri dari 117 halaman prosa yang ditulis di atas kertas Eropa dengan cap "BEST PAPIER MUCH". Ukuran sampulnya adalah 21 x 16,5 cm, sedangkan ukuran halamannya 21 x 16 cm dengan area tulisan 17,5 x 12 cm. Naskah ini merupakan jilid 1 dari 1, meskipun kondisinya tidak sepenuhnya utuh karena beberapa bagian korup dan bagian akhir hilang. Ditulis pada abad ke-19 di Bandung, naskah ini berasal dari Ibu Odah di Kp. Mandala, Désa Sukajadi, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, dan kini disimpan di EFEO Bandung. Keadaan fisiknya menunjukkan usia, dengan kertas yang agak lapuk, kusam, dan beberapa lembar halaman akhir yang robek. Tinta yang digunakan berwarna hitam agak pucat dan kurang kontras. Penomoran halaman ditambahkan kemudian. Salah satu kutipan dari halaman 117 berbunyi "maka ngaranna jalma éta jalma munapek ( ... ) pantes lamun balik ka alam ruhani", sedangkan kalimat awal teks berbunyi "kumaha jajaran di dituna baé, di dieuna kumpulna nya kitu kénéh, maka di dieuna... (h. 1)".

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Menelusuri Kearifan Lokal dalam Kitab Nasihat: Warisan Puisi Wawacan dari Sumedang

Temukan intisari kearifan lokal yang terangkum dalam 'Kitab Nasihat', sebuah manuskrip puisi wawacan berbahasa Jawa. Naskah ini menghadirkan beragam cerita sarat makna, mulai dari 'Carita Budiman' hingga 'Carita Khobar Kiamah', serta suluk-suluk yang menenangkan jiwa. Mari selami lebih dalam kekayaan warisan budaya Sumedang yang tertuang dalam setiap baitnya.

Riwayat Raden Kuncung: Kisah Wali Cirebon dalam Manuskrip Pegon

Temukan kisah Raden Kuncung, wali kesembilan keturunan Sunan Gunung Jati Cirebon, dalam manuskrip kuno berbahasa Jawa beraksara Pegon. Naskah ini mengungkap perjalanan spiritual Raden Kuncung dari Pangeran Pamerat hingga menjadi Kanjeung Gusti Ratu Rahman, serta misinya mengislamkan Pajajaran. Simak narasi lengkapnya di sini!

Kisah Sakti Pua-pua: Menjelajahi Wawacan Misterius dari Bandung

Temukan kisah Pua-pua Bermanasakti dalam manuskrip wawacan berbahasa Sunda yang penuh teka-teki. Naskah ini diperkirakan berasal dari awal abad ke-20 di Bandung. Meskipun kondisinya kurang baik, cerita dan sejarahnya masih bisa ditelusuri.

Sumpena: Kisah Raden Sumpena dari Sungai Geresik Malaya

Telusuri kisah Raden Sumpena dalam manuskrip Sumpena, sebuah karya sastra Sunda berbentuk puisi wawacan. Naskah ini mengisahkan perjalanan hidup seorang anak raja yang ditemukan hanyut di sungai dan dibesarkan oleh kakek-nenek angkat. Ikuti petualangannya hingga menjadi raja yang bijaksana.

Primbon: Ramalan Bintang dari Ciwidey Abad ke-19

Telusuri Primbon kuno dari abad ke-19 yang berasal dari Ciwidey, Bandung. Manuskrip ini mengungkap pengetahuan perbintangan yang berhubungan dengan naktu (watak) hari, jam, tanggal, dan aspek kehidupan lainnya. Meskipun tidak lengkap dan kondisinya kurang baik, naskah ini menawarkan sekilas wawasan budaya dan kepercayaan masyarakat Sunda dan Jawa.

Misteri Manuskrip HS. KBN Nomor 496: Sebuah Pencarian dalam Gulungan Mikrofilm

Telusuri jejak misteri sebuah manuskrip dengan kode HS. KBN Nomor 496 yang tersimpan di EFEO Bandung. Judulnya tersembunyi dalam katalog, namun jangan khawatir, petunjuknya ada dalam gulungan mikrofilm! Mari kita ungkap bersama informasi apa yang tersimpan di dalamnya.

Doa dan Mantra: Warisan Spiritual dari Sumedang Abad ke-20

Temukan kekayaan spiritualitas dalam manuskrip "Doa dan Mantra", sebuah warisan berharga dari Sumedang abad ke-20. Naskah ini menghadirkan kombinasi unik antara doa-doa Islami dan mantra-mantra tradisional Sunda. Manuskrip ini menawarkan jendela ke dalam praktik keagamaan dan kepercayaan masyarakat Sunda pada masa lalu.

Umarmaya: Kisah Perselisihan Heroik dalam Wawacan Sunda

Manuskrip Umarmaya adalah sebuah karya sastra Sunda berbentuk wawacan yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini menyimpan kisah perselisihan antara Amir Hamzah dan Umarmaya, dua tokoh penting dalam siklus Amir Hamzah. Kisah ini diperkirakan sebagai saduran dari Syah Name (Iran Kuno), memberikan warna budaya yang kaya pada khazanah sastra Sunda.