
Naskah Nagara Kretabhumi menguraikan berbagai peristiwa penting, termasuk tragedi Bubat yang terkenal. Selain itu, naskah ini juga menyebutkan beberapa nagari seperti Buwun, Tulangbawang, Beten, Sela, Pasay, dan Jawa Gumantung. Manuskrip ini ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon menggunakan aksara Cacarakan dan berbentuk prosa. Naskah ini terdiri dari 142 halaman yang ditulis pada dluwang dengan tinta hitam. Ukuran sampul dan halaman adalah 37 x 28,5 cm, sedangkan ukuran tulisannya 26 x 16,5 cm. Naskah ini dijilid dengan alas kertas tradisional dan sampul tebal terbungkus kain belacu. Penomoran halaman menggunakan angka Cacarakan 1-142 yang terletak di margin atas bagian tengah. Secara fisik, naskah ini masih dalam keadaan baik meskipun kertasnya kusam kecoklatan. Naskah ini dikarang oleh Pangeran Wangsakerta dan beberapa tokoh lainnya atas prakarsa Sultan-sultan Cirebon pada tahun 1697. Naskah ini berasal dari Cirebon dan saat ini disimpan di Museum Negeri Jawa Barat “Sri Baduga” Bandung. Disebutkan pula bahwa Nagara Kretabhumi (NK) bagian II terdiri atas 3 seri dan NK bagian III terdiri atas 2 seri.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.