Manuskrip ini terdiri dari empat teks utama. Teks pertama adalah Patarekan, berisi ajaran keislaman, terutama hakikat ketauhidan berdasarkan Tarekat Satariyah, membahas penciptaan manusia dan sifat-sifat Allah. Teks kedua, Kitab Tedak Teturunan Sejarah Ahrtir Titrun-turitning Para Sultan Grage, memuat silsilah para tokoh dimulai dari leluhur Islam hingga Sultan Cirebon. Lalu, Kitab Mustakarancang menerangkan ilmu para wali berdasarkan Rukun Islam dan ketauhidan. Terakhir, Lontar Hajisaka mengisahkan tokoh di Mesir, Begawan Kures dan naga Antaboga.
Naskah ini ditulis dalam bahasa Jawa, Melayu, dan Belanda, menggunakan aksara Cacarakan, Pegon, dan Latin. Prosa ini terdiri dari 24 halaman dengan ukuran 43 x 33 cm. Dijilid menjadi satu bagian dengan alas kertas Eropa ber-cap Lion in Medallion. Tinta hitam masih jelas, kecuali aksara Latin yang memudar. Diakhiri dengan pupuh Sinom. Kondisi fisik naskah umumnya baik, meski kertas mulai kusam dan penjilidan agak lepas. Naskah ini dikarang oleh Dul Muhammad Ahmad pada tahun 1926-1928 di Gegesik Lor, Cirebon. Saat ini, naskah tersebut disimpan di Museum Negeri Jawa Barat “Sri Baduga”.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.