
Naskah ini berisi kisah tentang sebuah lampu ajaib yang dapat memberikan pertolongan kepada pemiliknya. Kisah bermula dari surat wasiat Nabi Sulaeman kepada anaknya, Dulpakar, yang mengarah pada penemuan lampu tersebut. Karena lampu itu berada di dalam gua yang dijaga oleh harimau, Dulpakar meminta bantuan temannya, Aladin, untuk mengambilnya. Manuskrip ini ditulis dalam bentuk puisi Wawacan berbahasa Sunda Aksara Pegon. Teks berjudul Wawacan Aladin ini terdiri dari 6 halaman yang ditulis, dengan ukuran halaman 21 x 17 cm dan ukuran tulisan 17 x 14,5 cm. Manuskrip ini diperkirakan ditulis pada tanggal 5 Rajab 1326 H atau 1898 M di Bandung. Naskah ini berasal dari Ibu Amah, Cibeureum, Bandung Kulon, dan saat ini disimpan di EFEO Bandung. Kondisi fisik naskah menunjukkan kertas yang kusam dan kecoklatan dengan banyak bercak hitam, serta penjilidan berupa lembaran lepas. Teks terdiri dari dua pupuh dan diawali dengan kalimat dalam Asmarandana. Sebagian tulisan kurang kontras, dengan tinta hitam dan biru digunakan dalam penulisan.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.