Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Wawacan Abdullah

Wawacan Abdullah: Kisah Nur Muhammad dalam Gubahan Puisi Sunda

Wawacan Abdullah, yang juga dikenal sebagai Wawacan Nur Muhammad, adalah sebuah manuskrip puisi Sunda yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah setebal 130 halaman ini berisi kisah kehidupan dan peristiwa yang dialami oleh para nabi (hagiografi), dengan fokus pada kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Manuskrip ini ditulis oleh Haji Muhammad pada tahun 18 Ramadhan 1356 H (1939 M) di Cihamberang, Banjaran-Bandung, dan berasal dari koleksi Bapak H. Kosasih dari Ciledug, Garut. Teks ini terdiri dari 40 pupuh, dimulai dengan pupuh Asmarandana dan diakhiri dengan catatan penyelesaian penulisan. Kondisi fisik naskah menunjukkan kertas yang agak kusam dan bernoda, namun teks secara keseluruhan masih utuh. Saat ini, manuskrip ini tersimpan di EFEO Bandung.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Wawacan Paku Alam: Kisah Bermana Sakti dari Majapahit

Telusuri kisah Bermana Sakti yang berlatar di Jawa Tengah dan Jawa Timur melalui Wawacan Paku Alam. Manuskrip berbahasa Sunda beraksara Pegon ini menyimpan cerita pengangkatan Bermana Sakti sebagai Prabu Anom Majapahit. Diperkirakan saduran dari naskah Jawa abad ke-20, naskah ini menawarkan perspektif unik tentang sejarah dan budaya.

Untaian Doa: Warisan Naskah Banjaran Abad ke-20

Temukan keindahan dan kearifan lokal dalam naskah kuno 'Kitab Doa'. Manuskrip ini menyimpan kekayaan doa-doa, ayat suci Al-Quran, dan mantra Islami yang mencerminkan praktik spiritual masyarakat Banjaran, Bandung, pada abad ke-20. Sebuah warisan berharga yang menghubungkan kita dengan tradisi dan keyakinan leluhur.

Mengungkap Pustaka Dwipantara: Kisah Kerajaan Kuno dari Cirebon

Telusuri lembaran sejarah kuno melalui Pustaka Dwipantara, sebuah manuskrip berharga dari Cirebon yang tersimpan di Museum Negeri Jawa Barat "Sri Baduga" Bandung. Naskah ini adalah seri ke-6 dari sepuluh seri Pustaka Dwipantara, mengungkap kisah Sri Maharani Simha dan warisan kerajaannya di Bhumi Medang Mataram. Temukan intrik perselisihan antara Kediri dan Singhasari, serta catatan waktu penyelesaian naskah yang menakjubkan.

Menelusuri Pelajaran Agama Islam dalam Wawacan Sunda Abad ke-19

Temukan intisari ajaran Islam dalam manuskrip kuno Pelajaran Agama Islam. Naskah berbahasa Sunda beraksara Pegon ini, berbentuk puisi wawacan, mengungkap pemahaman mendalam tentang Rukun Islam, terutama Shahadat dan Shalat, yang dikemas dalam gaya bahasa yang indah dan sarat makna. Mari kita selami warisan intelektual Islam dari tanah Sunda.

Menjelajahi Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara: Kisah Kerajaan Nusantara dari Cirebon

Telusuri warisan sejarah Nusantara melalui manuskrip Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara. Naskah ini, yang ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan, mengungkap kisah kerajaan-kerajaan di berbagai wilayah. Simak deskripsi mendalam tentang fisik naskah hingga isinya yang kaya akan informasi sejarah.

Kitab Fatimah: Panduan Bertani untuk Wanita dari Abad ke-19

Telusuri kearifan lokal dalam Kitab Fatimah, sebuah manuskrip Sunda berbahasa Pegon yang berisi petunjuk bercocok tanam khusus bagi wanita. Naskah ini menawarkan wawasan unik tentang praktik pertanian tradisional dan peran perempuan di masyarakat Sunda pada abad ke-19. Temukan pengetahuan berharga yang tersembunyi di balik lembaran kertas kuno.

Wawacan Banten Girang: Kisah Permaisuri, Ekspedisi Militer, dan Dominasi di Tanah Seberang

Wawacan Banten Girang mengisahkan mimpi seorang permaisuri yang menjadi kenyataan. Demi menghindari "bala" dari negeri seberang, Raja Baujaya mengirim ekspedisi militer ke Lampung. Peperangan pun tak terhindarkan, menandai babak baru dominasi Banten Girang.

Untaian Doa dan Ilmu: Jejak Spiritual dalam Manuskrip Cicalengka

Selami kedalaman spiritualitas Islam melalui manuskrip kuno "Catatan Do'a, Ilmu Agama, dan Mistik". Naskah ini menghimpun do'a-do'a, ajaran teologi, hingga praktik mistik yang diwariskan dari Cicalengka. Temukan keragaman bahasa dan budaya yang terjalin dalam setiap halaman.