Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Wawacan Ogin

Wawacan Ogin: Kisah Cinta dan Doa dari Bandung di Masa Lalu

Wawacan Ogin adalah sebuah manuskrip puisi wawacan berbahasa Sunda yang ditulis menggunakan aksara Pegon. Naskah setebal 214 halaman ini diperkirakan merupakan salinan, yang mungkin tidak utuh dikerjakan oleh penyalinnya. Hal ini terlihat dari bagian awal dan akhir teks yang korup, meski kertasnya secara umum masih dalam kondisi baik dan tulisannya masih kontras. Manuskrip ini terdiri dari 72 pupuh dan disalin pada 2 Jumadilakhir 1357 H atau sekitar 1 Agustus 1938 di Bandung. Naskah ini berasal dari Bpk. Ia di Kp. Cikungkurak, Desa Babakan Ciparay, Kec. Bojong-loa, Kabupaten Bandung, dan kini disimpan di EFEO Bandung. Ukuran sampul dan halaman naskah adalah 35 x 16 cm, dengan ukuran tulisan 32 x 14 cm. Menariknya, pada halaman 211-213 terdapat teks tambahan berupa doa-doa bagi Nabi Muhammad serta beberapa mantra.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Menelisik Kitab Shalat: Tuntunan Spiritual dari Pangalengan Abad ke-20

Temukan kebijaksanaan tersembunyi dalam Kitab Shalat, sebuah manuskrip Sunda beraksara Pegon yang berasal dari Pangalengan, Bandung. Naskah ini mengungkap hakikat shalat sebagai sarana mendekatkan diri kepada Tuhan, serta membahas kedudukan dzat dan nafsu dalam perjalanan spiritual manusia.

Samaun: Kisah Heroik Pahlawan Islam dalam Wawacan Sunda

Manuskrip Wawacan Samaun mengisahkan kepahlawanan Samaun, seorang tokoh Islam yang gagah berani. Ia digambarkan berhasil melumpuhkan Abu Jahal dan pasukannya yang hendak membunuh Nabi Muhammad SAW. Naskah ini juga menceritakan pertempuran antara pasukan muslim melawan balatentara Raja Kibti.

Hukuman dan Ganjaran: Menjelajahi Kitab Fiqih II dari Warisan

Temukan kebijaksanaan kuno dalam Kitab Fiqih II, sebuah manuskrip berharga yang mengungkap konsekuensi dari perbuatan buruk dan pahala bagi kebajikan. Naskah ini menawarkan wawasan tentang nilai-nilai moral dan spiritual yang relevan hingga kini. Mari selami lebih dalam isi dan asal usulnya!

Sumpena: Kisah Raden Sumpena dari Sungai Geresik Malaya

Telusuri kisah Raden Sumpena dalam manuskrip Sumpena, sebuah karya sastra Sunda berbentuk puisi wawacan. Naskah ini mengisahkan perjalanan hidup seorang anak raja yang ditemukan hanyut di sungai dan dibesarkan oleh kakek-nenek angkat. Ikuti petualangannya hingga menjadi raja yang bijaksana.

Samaun: Kisah Kepahlawanan Islam dalam Wawacan Sunda

Telusuri kisah kepahlawanan Samaun, tokoh sentral dalam menyebarkan ajaran Islam di Mekah dan sekitarnya. Manuskrip ini mengisahkan perjuangan Samaun dengan kesaktian luar biasa, melawan musuh-musuh Islam seperti Abu Jahal dan Raja Kobti. Temukan detail menarik dari naskah kuno ini.

Tuntunan Shalat: Warisan Naskah Sunda dari Bandung

Temukan naskah kuno 'Tuntunan Shalat', sebuah panduan shalat sunat taraweh dalam bahasa Sunda dan Arab. Naskah ini memuat ayat-ayat pendek Al-Qur'an yang lazim dibaca setelah Al-Fatihah, serta doa-doa wirid setelah shalat. Mari selami lebih dalam isi dan sejarah naskah ini.

Wawacan Pua-pua Bernama Sakti: Kisah Peralihan Hindu ke Islam

Telusuri kisah peralihan keyakinan dalam Wawacan Pua-pua Bernama Sakti, sebuah naskah Sunda beraksara Pegon yang memikat. Naskah ini menggambarkan suasana peralihan antara tradisi Hindu ke Islam. Pusat cerita pada tokoh Bermana Alam sebagai titisan Dewa Brahma yang kemudian memeluk agama Islam dan berganti nama menjadi Bermana Sakti.

Pangajaran Agama: Syair Sunda Abad ke-20 tentang Syariat dan Tasawuf

Temukan kearifan lokal dalam manuskrip Pangajaran Agama, sebuah karya sastra Sunda abad ke-20 yang memadukan ajaran syariat Islam dan tasawuf. Naskah ini menawarkan pemahaman mendalam tentang Rukun Islam, kejadian alam, serta kisah-kisah penuh makna seperti riwayat Abdul Mutolib dan Abdullah.