Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Wawacan Suluk

Dialog Spiritual: Wawacan Suluk dan Pencarian Hakikat Hidup

Wawacan Suluk menghadirkan uraian berbentuk tanya jawab antara dua pendeta bersaudara, Buana dan Wisesa, yang membahas asal mula kehidupan dan kelahiran ke dunia. Mereka mengupas tuntas jalan tujuh alam, yaitu alam ahadiat, wahdat, wahidiyat, arwah, ajam, misal, dan alam insan kamil. Selain itu, naskah ini juga mengulas tujuh pintu menuju alam sesudah mati, serta berbagai konsep spiritual lainnya. Manuskrip ini berasal dari R. Ating Natadikusumah, Sumedang, berukuran 16,5 x 20,5 cm dengan tebal 107 halaman, masing-masing halaman berisi 12 baris. Ditulis dalam huruf Pegon dan berbahasa Sunda, naskah ini berbentuk puisi (tembang). Bertitimangsa 13 Jumadil Akhir 1334 Hijrah (1917 Masehi), yang diperkirakan sebagai waktu penyelesaian penyusunan oleh Ibu Juragan Dipati Pensiunan Bandung (istri Bupati Bandung R.A.A. Martanagara). Saat ini, Wawacan Suluk tersimpan di Museum Prabu Geus Ulun Sumedang.

Sumber: Ekadjati, Edi S. (1988). Naskah Sunda: Inventarisasi dan Pencatatan. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran.

Manuskrip Lainnya


Menjelajahi Wawacan Pulan Palin: Kisah Mistis Islam dari Bandung Abad ke-19

Wawacan Pulan Palin adalah manuskrip puisi berbahasa Sunda yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini, yang diperkirakan berasal dari abad ke-19 Bandung, menyajikan kisah suluk yang mendalam tentang ajaran mistik Islam. Mari kita selami lebih dalam kandungan nilai yang terdapat pada manuskrip ini.

Wawacan Sumpena: Kisah Transisi Budaya di Tanah Sunda

Telusuri kisah epik Raden Kanagan dan Raden Sumpena dalam manuskrip Wawacan Sumpena. Putra Ratna Ningsih ini menghadapi berbagai rintangan, pertempuran, dan perebutan putri Nyi Sekar Arum. Naskah ini menggambarkan masa transisi budaya dari Hindu ke Islam di tanah Sunda.

Mengungkap Sejarah Jawa Barat Kuno: Narasi Carita Parahiyangan Sakeng Bhumi Jawa Kulwan

Carita Parahiyangan Sakeng Bhumi Jawa Kulwan adalah manuskrip kuno yang menyimpan kisah sejarah Jawa Barat. Naskah ini menceritakan tokoh-tokoh penting dan peristiwa di Kerajaan Galuh. Temukan lebih dalam tentang asal-usul, kondisi fisik, dan inti cerita dari manuskrip berharga ini.

Kumpulan Doa: Kidung Para Nabi dari Pangalengan

Temukan keindahan spiritualitas dalam manuskrip Kumpulan Doa, sebuah warisan budaya dari Pangalengan, Bandung. Naskah ini menghadirkan doa-doa yang dianggap sebagai kidung para nabi, dilengkapi dengan penjelasan khasiatnya. Selain itu, di dalamnya juga diuraikan tentang sifat-sifat Allah yang dua puluh. Mari selami lebih dalam isi dan detail manuskrip ini.

Babad Cirebon: Kisah Syiar Islam di Jawa Barat

Telusuri kisah penyebaran agama Islam di Jawa Barat melalui manuskrip Babad Cirebon. Naskah ini mengisahkan perjalanan Syarif Hidayat (Sunan Gunung Jati) dalam menyebarkan Islam di Cirebon dan sekitarnya. Warisan budaya yang kaya akan nilai sejarah dan keagamaan.

Menjelajahi Caraka Basa dan Cacandrai: Warisan Aksara Cirebon di Keraton Kasepuhan

Naskah kuno Caraka Basa dan Cacandrai membuka tabir tradisi aksara Cacarakan Cirebon. Di dalamnya terungkap bagaimana aksara ini digunakan untuk merekam bahasa simbolik, menafsirkan gejala alam, dan menciptakan cacandran (motto) serta sengkalan (penanda tahun). Mari selami lebih dalam warisan budaya Cirebon yang tersimpan dalam lembaran kertas.

WAWACAN Suluk Islam: Untaian Ajaran Tarekat Satariyah dalam Pupuh Sunda

Telusuri ajaran Islam yang mendalam melalui Wawacan Suluk Islam, sebuah manuskrip Sunda yang memikat. Ditulis dalam bentuk puisi wawacan, naskah ini membawa kita ke dalam suasana Kerajaan Sunda-Galuh, sembari menyajikan konsep tauhid berdasarkan Tarekat Satariyah. Temukan kearifan lokal dan spiritualitas dalam setiap pupuh yang terangkai indah.

Babad Galuh: Kisah Penguasa Galuh dalam Syair Wawacan

Telusuri sejarah kerajaan Galuh dan para penguasanya melalui manuskrip Babad Galuh. Ditulis dalam bentuk puisi wawacan berbahasa Jawa dan beraksara Pegon, naskah ini menyimpan kisah masa lalu dan catatan penting tentang kelahiran serta kematian anggota keluarga. Sebuah warisan berharga yang mengungkap jejak sejarah Galuh.