Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Munding Liman

Wawacan Munding Liman: Kisah Perjalanan Mencari Pusaka di Tanah Sunda

Naskah Wawacan Munding Liman mengisahkan petualangan Raden Patih Munding Liman dan adiknya, Raden Mantri Munding Wangi, yang ditugaskan oleh Raja Negara Kawunggading untuk mencari gajah putih, banteng kembar, pisau kerat, dan pisau potong. Dalam perjalanannya, mereka bertemu dengan putri Sunten Keling yang kemudian diajak ke negeri Cina untuk membantu mereka mendapatkan benda-benda pusaka tersebut. Dengan menyamar sebagai dukun, mereka berhasil menyembuhkan putri Cina yang sakit akibat ulah Sunten Keling yang menjelma menjadi penyakit, dan akhirnya berhasil membawa pulang benda-benda yang dicari serta putri Cina sebagai persembahan untuk raja. Naskah ini ditulis dalam bahasa Sunda menggunakan aksara Pegon berbentuk puisi wawacan, terdiri dari 174 halaman. Naskah ini diperkirakan ditulis pada abad ke-19 di daerah Bandung dan berasal dari Nata dari Urang Majalaya tahun 1910, Kp. Ciraten, Desa Bgros, Kecamatan Pameungpeuk, Kabuupaten Bandung. Saat ini, naskah ini disimpan di EFEO Bandung. Kondisi fisik naskah menunjukkan tanda-tanda usia, seperti kertas yang kusam dan agak lapuk, penjilidan yang longgar, serta beberapa lembar halaman awal dan akhir yang hilang. Teks wawacan ini terdiri dari 47 pupuh.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Kisah Tragis Apundiyanjung: Dongeng Raja Keling

Manuskrip ini mengisahkan drama keluarga kerajaan Raja Keling. Berfokus pada intrik dan ketidakadilan yang menimpa Apundiyanjung, salah satu istrinya. Sebuah cerita klasik tentang kebenaran yang terungkap dan keadilan yang ditegakkan.

Menelusuri Akar: Kisah Silsilah Keluarga Sunda dalam Manuskrip Kuno

Manuskrip "Silsilah Keluarga Sunda" membuka tabir sejarah dan hubungan kekerabatan masyarakat Sunda. Ditulis dalam bahasa Sunda dan Melayu, naskah ini memuat informasi penting tentang silsilah keluarga di berbagai wilayah, termasuk Bandung, Mataram, dan Cirebon. Simak penelusuran mendalam tentang warisan budaya Sunda yang terkandung dalam manuskrip ini.

Menjelajahi Kumpulan Doa Abad ke-19: Warisan Spiritual dari Bandung

Telusuri khazanah spiritual abad ke-19 melalui manuskrip "Kumpulan Doa", sebuah kompilasi doa dan wirid dalam bahasa Sunda, Jawa, dan Arab. Naskah ini memberikan panduan salat wajib dan sunah, mencerminkan praktik keagamaan masyarakat Bandung pada masa itu. Meskipun kondisinya tidak utuh, manuskrip ini menawarkan wawasan berharga tentang kehidupan beragama di masa lampau.

Kisah Pengembaraan Kanagan Sumpena: Wawacan Sunda Abad ke-20

Telusuri kisah epik Raden Kanagan dan Raden Sumpena, si kembar yatim piatu yang terusir dari kerajaan. Wawacan Sunda ini mengisahkan perjalanan penuh liku, dari pengembaraan yang terlunta-lunta hingga perolehan kesaktian dan penegakan keadilan.

Menelusuri Jejak Nusantara: Narasi Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara

Telusuri kisah purbakala Nusantara melalui manuskrip Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara. Naskah ini mengisahkan kehidupan manusia purba dengan segala kesederhanaannya, hingga menelusuri silsilah tokoh-tokoh penting. Manuskrip yang ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon ini, menyimpan kekayaan sejarah dan budaya.

Wawacan Ahmad Muhamad: Kisah Klasik dalam Untaian Aksara Pegon

Telusuri keindahan Wawacan Ahmad Muhamad, sebuah karya sastra Sunda klasik berbentuk puisi yang ditulis dalam aksara Pegon. Manuskrip ini menyimpan kisah yang diturunkan dari kitab-kitab kuno, dibalut dalam alunan lagu yang memikat. Mari kita selami lebih dalam rincian dan pesona naskah kuno ini.

Titah Sukapura: Surat Kuasa Abad ke-19 dari Mangunreja

Intip lembaran sejarah dari Tasikmalaya! Sebuah Surat Kuasa dari Bupati Sukapura, yang kini dikenal sebagai Tasikmalaya, mengungkap dinamika kekuasaan di masa lampau. Ditulis dalam bahasa Sunda dan Melayu menggunakan aksara Pegon, naskah ini menawarkan jendela unik ke dalam administrasi dan pembagian wilayah pada akhir abad ke-19.

Misteri Banteng dalam Carita Perebu Demang Karaton: Petualangan Pangeran Munding Panji

Terungkap kisah Demang Karaton, raja Citaurduni, yang digelisahkan oleh mimpi tentang banteng misterius. Sang pangeran, Munding Panji, bersama saudarinya Nimbang Mayang, memulai sebuah perjalanan penuh tantangan untuk mencari banteng tersebut. Petualangan mereka membawa mereka bertemu berbagai raja dan menghadapi pertarungan sengit.