Kidung Gede adalah sebuah manuskrip berbentuk prosa yang berisi petunjuk penggunaan kidung sebagai jampe penolak bahaya, serta ayat-ayat suci Al-Quran yang dikenal sebagai ayat-tujuh. Naskah ini ditulis dalam bahasa Sunda, Jawa, dan Arab menggunakan aksara Pegon dan Arab. Secara fisik, manuskrip ini terdiri dari 32 halaman yang ditulis menggunakan tinta hitam pucat pada kertas buatan lokal. Meskipun kertas tampak kusam kekuning-kuningan dan penjilidannya longgar, kondisi naskah secara keseluruhan masih utuh. Naskah ini diperkirakan berasal dari abad ke-20 dan ditulis di Bandung. Saat ini, Kidung Gede tersimpan di EFEO Bandung. Naskah ini berasal dari Uhyi Kp. Ngamprah, Désa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Bagian awal teks dimulai dengan kalimat "punika ieu wawacan kidung gede ( ... ) ranana saha-saha jalma anu ..." dan diakhiri dengan kalimat "... mawa dina awakna pasti ntoal aya anu bisa nyieun madarat ka pasihanana."
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.