Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Suluk Adam

Suluk Adam: Kisah Tasawuf Abad ke-19 dari Bandung

Manuskrip Suluk Adam adalah sebuah karya sastra berbentuk puisi wawacan yang ditulis dalam bahasa Arab dan Sunda menggunakan aksara Arab dan Pegon. Naskah setebal 76 halaman ini berisi cerita suluk yang menguraikan ajaran tasawuf. Isinya meliputi upaya memahami eksistensi Allah sebagai Dzat Pencipta dan Nur Muhammad beserta kejadian alam dunia. Penyajiannya berupa kisah kehidupan para Nabi, diawali dengan Adam dan Hawa sebagai cikal bakal umat manusia, khususnya kaum muslimin. Dikisahkan pula tentang Abdul Mutholib dan putranya, Abdullah. Manuskrip ini berasal dari abad ke-19, tepatnya dari daerah Bandung. Dahulu naskah ini dimiliki oleh Ibu Engak dari Kp. Citepus, Desa dan Kec. Sukasari, Kab. Bandung. Saat ini, Suluk Adam tersimpan di EFEO Bandung. Kondisi fisik naskah menunjukkan kertas yang kecoklatan dan bernoda, penjilidan longgar, serta beberapa bagian teks yang korup dan hilang. Naskah dengan ukuran sampul 22 x 17 cm dan halaman 22 x 17 cm ini ditulis menggunakan tinta hitam yang masih kontras, meskipun terdapat penomoran halaman yang ditambahkan kemudian. Judul lain yang tertera pada sampul adalah Kitab Hakekat.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Samaun: Kisah Kepahlawanan Islam dalam Wawacan Sunda

Telusuri kisah kepahlawanan Samaun, tokoh sentral dalam menyebarkan ajaran Islam di Mekah dan sekitarnya. Manuskrip ini mengisahkan perjuangan Samaun dengan kesaktian luar biasa, melawan musuh-musuh Islam seperti Abu Jahal dan Raja Kobti. Temukan detail menarik dari naskah kuno ini.

Wawacan Lokayanti: Kisah Raden Bagus Putra Amir Hamzah

Manuskrip Wawacan Lokayanti mengisahkan suka duka Raden Bagus, putra Amir Hamzah, yang difitnah dan dibuang. Ditulis dalam bentuk puisi wawacan berbahasa Sunda, naskah ini menyimpan nilai-nilai kehidupan dan keteguhan dalam menghadapi cobaan.

Kitab Fiqih: Warisan Ilmu Fiqih Sunda-Arab dari Cianjur

Telusuri khazanah intelektual Islam Nusantara melalui manuskrip kuno 'Kitab Fiqih'. Naskah ini, ditulis dalam bahasa Sunda-Arab dengan aksara Arab-Pegon, mengungkap ajaran fiqih klasik yang meliputi berbagai aspek kehidupan seorang Muslim. Mari kita selami lebih dalam isi dan sejarah naskah berharga ini.

Petuah Bijak dan Ramalan Bintang: Mengungkap Kitab Nasehat dan Palintangan

Temukan kearifan lokal dalam manuskrip kuno Kitab Nasehat dan Palintangan. Naskah ini memuat wejangan hidup tentang keseimbangan antara kesenangan dan prihatin, serta ramalan nasib berdasarkan hari kelahiran. Sebuah warisan berharga dari Pasirjambu, Bandung.

Menjelajahi Hakikat Diri: Wawacan Jasadiyah dari Cikeruh

Wawacan Jasadiyah, sebuah manuskrip puisi berbahasa Sunda, mengajak kita menyelami asal-usul dan hakikat manusia. Ditulis oleh Ono Sutisna dari Cikahuripan, Cikeruh, naskah ini menawarkan perspektif mendalam tentang tujuan hidup dan kewajiban manusia. Mari kita telaah lebih jauh pesan-pesan bijak yang terkandung di dalamnya.

Menelusuri Jejak Para Wali: Wawacan Sejarah Wali dari Cirebon

Naskah kuno Sejarah Wali ini mengungkap kisah legitimasi Wali Sanga, tokoh-tokoh penyebar agama Islam di Nusantara, khususnya Sunan Gunung Jati. Dalam bentuk puisi wawacan, naskah ini diperkirakan memiliki keterkaitan erat dengan Babad Cirebon. Sebuah warisan berharga dari Keraton Kasepuhan Cirebon yang kini tersimpan di EFEO Bandung.

Ganda Resmi: Kisah Pilu Putra-Putri Jayengkara dalam Wawacan Sunda

Manuskrip Ganda Resmi adalah sebuah karya sastra Sunda berbentuk wawacan yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini mengisahkan perjalanan hidup penuh liku tiga putra-putri Raja Jayengkara dari Dewi Kuraesin yang diasingkan dan mengalami berbagai cobaan hidup.

Rangga Wulung: Kisah Pangeran yang Terbuang dan Perebutan Takhta

Telusuri kisah epik Rangga Wulung, pangeran yang terpisah dari keluarganya sejak lahir dan dibesarkan di hutan. Nasib membawanya kembali untuk merebut takhta yang dirampas oleh siluman jahat. Akankah kebenaran dan keadilan menang?