Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Primbon

Menjelajahi Primbon Sunda: Ramalan, Catatan, dan Kearifan Lokal dari Bandung

Manuskrip ini adalah sebuah Primbon yang berisi kumpulan pengetahuan dan catatan pribadi pemiliknya. Teks diawali dengan catatan kepemilikan tanah dan penanaman padi. Selanjutnya, terdapat berbagai ramalan berdasarkan pertanda mimpi, kekedutan, lini, bentang kukus, perjodohan, perniagaan waktu, dan sebagainya. Selain itu, ada pula keterangan tentang penyakit, usia hewan, cerita para nabi (Sajarah Anbiya), khutbah lebaran, bacaan wird-doa-sawer, mantra, dan lain-lain. Ditulis dalam bahasa Sunda menggunakan aksara Pegon berbentuk prosa, manuskrip ini terdiri dari 156 halaman yang ditulis. Naskah ini diperkirakan berasal dari abad ke-20, sekitar tahun 1930-an di Bandung. Tertulis angka 28-4-1934, 1938, dan 1957 yang diduga sebagai waktu penulisan teks. Naskah ini ditulis dengan tinta hitam dan biru di atas kertas buatan lokal berukuran 28,5 x 21 cm (halaman) dan 26,5 x 20 cm (tulisan). Kondisi fisik naskah menunjukkan kertas yang agak kusam dan kecoklatan, dengan beberapa noda dan penjilidan yang kendor. Naskah ini berasal dari Bapak Jatma di Kp. Gegerkalong, Desa dan Kecamatan Sukasari, Kabupaten Bandung, dan kini disimpan di EFEO Bandung.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Raden Husen: Kisah Cinta Putri dan Tukang Sampah dari Cirebon

Temukan kisah tak terduga dalam manuskrip Raden Husen, sebuah prosa berbahasa Sunda yang ditulis pada tahun 1867. Manuskrip ini menceritakan tentang Siti Murtiyamah, seorang putri yang ditakdirkan untuk menikah dengan seorang tukang sampah dari Cirebon. Akankah takdir cinta membawanya pada kebahagiaan atau justru malapetaka?

Menjelajahi Kumpulan Doa Abad ke-19: Warisan Spiritual dari Bandung

Telusuri khazanah spiritual abad ke-19 melalui manuskrip "Kumpulan Doa", sebuah kompilasi doa dan wirid dalam bahasa Sunda, Jawa, dan Arab. Naskah ini memberikan panduan salat wajib dan sunah, mencerminkan praktik keagamaan masyarakat Bandung pada masa itu. Meskipun kondisinya tidak utuh, manuskrip ini menawarkan wawasan berharga tentang kehidupan beragama di masa lampau.

Mengungkap Sejarah Nusantara: Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara

Telusuri jejak peradaban kuno Nusantara melalui manuskrip Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara. Naskah ini membuka tabir sejarah, dimulai dari seminar para ahli di Cirebon hingga menguraikan periodisasi usia bumi dan lahirnya kerajaan-kerajaan awal. Sebuah catatan penting tentang perkembangan manusia dan kekuasaan di kepulauan ini.

Mengungkap Mujarobat: Warisan Naskah Sunda Abad ke-19

Telusuri khazanah keislaman dalam naskah Mujarobat berbahasa Sunda, ditulis dalam aksara Pegon. Manuskrip abad ke-19 ini mengungkap campuran uraian keislaman, doa, hakekat shalat, dan ajaran tasawuf. Simak lebih lanjut mengenai isi dan rincian metadata naskah yang tersimpan di EFEO Bandung ini.

Babad Cirebon: Kisah Para Wali dan Raja Tanah Jawa

Telusuri kisah penyebaran Islam dan legenda para raja Jawa dalam manuskrip Babad Cirebon. Naskah ini mengungkap silsilah wali, adat istiadat, hingga konflik kerajaan. Sebuah catatan penting tentang sejarah dan budaya Cirebon dan sekitarnya.

Mantra: Doa Magis untuk Rezeki Melimpah dari Sukasari Bandung

Temukan kekuatan mantra dalam manuskrip kuno dari Sukasari, Bandung. Berisi doa-doa dalam bahasa Sunda-Jawa Cirebon yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini dipercaya sebagai 'jampe' atau mantra untuk mendatangkan rezeki, khususnya dalam bidang pertanian.

Serat Kanda Ning Ringgit Purwa: Kisah Mitologi dan Sejarah Jawa

Telusuri jejak mitologi dan sejarah Jawa dalam manuskrip Serat Kanda Ning Ringgit Purwa. Naskah kuno ini menyimpan kisah panjang dari Adam hingga Jaka Tingkir, raja Pajang, serta rangkuman dalam bahasa Jawa dan Belanda. Mari selami lebih dalam isi dan detail metadata manuskrip ini.

Wawacan Bayawak: Kisah Pangeran Biawak dari Cijulang

Telusuri kisah seorang pangeran dari Madengda yang ditakdirkan berwujud biawak bernama Jaka Bayawak. Ia berkelana hingga dipelihara oleh seorang wanita miskin di Majapahit dan akhirnya kembali menjadi satria tampan. Simak narasi lengkapnya yang tertuang dalam manuskrip Wawacan Bayawak ini.