
Naskah Pustaka Dwipantara menghadirkan kisah yang berpusat pada tokoh Rahyang Jayagiri dan peristiwa di Kesultanan Banten pada abad ke-16, termasuk kerjasama Cirebon dan berakhirnya Pajajaran. Manuskrip ini ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon menggunakan aksara Cacarakan. Secara fisik, naskah ini terdiri dari 152 halaman dluwang (kertas tradisional), dengan ukuran sampul 35 x 27 cm. Penomoran halaman menggunakan angka Cacarakan, meskipun terdapat koreksi pada beberapa halaman menggunakan angka Arab. Naskah ini ditulis dengan tinta hitam dan dihiasi bingkai garis ganda di sekeliling ruang tulisan. Meskipun kondisi fisiknya secara umum baik, kertasnya tampak kusam dan kecoklatan. Naskah ini dikarang oleh Pangeran Wangsakerta dan diprakarsai oleh Sultan-Sultan Cirebon pada tahun 1677. Dahulunya naskah ini ditemukan kembali di Jawa Barat pada tahun 1984 dalam kondisi yang kurang baik, sebelum akhirnya disatukan dan diperbaiki. Saat ini, Pustaka Dwipantara tersimpan di Museum Negeri Jawa Barat "Sri Baduga" Bandung.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.