Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Suryaningrat

Wawacan Suryaningrat: Kisah Perebutan Kekuasaan dan Pengembaraan Raden Suryaningrat

Wawacan Suryaningrat mengisahkan pergolakan di negeri Banurungsit dan sekitarnya. Raden Suryaningrat, pewaris takhta dari ayahnya Surya Kusumah, harus menghadapi kenyataan pahit saat kekuasaannya direbut oleh Raden Sombali. Dalam pengembaraannya, ia berhasil merebut kekuasaan di negeri Erum dan akhirnya, bersama istrinya Ningrum Kusumah, kembali berkuasa di Banurungsit. Naskah ini juga menyajikan wawangsalan (sisindiran) yang menambah kekayaan isinya. Manuskrip ini ditulis dalam bahasa Sunda menggunakan aksara Pegon, berbentuk puisi wawacan setebal 208 halaman. Ditulis oleh penyalin bernama Wikarma pada tahun 1905 di Kmp. Pasir Angin, Pangalengan, Bandung. Naskah ini berasal dari Ibu Oloh dari Kp. Citeureup, Desa Kaman, Kec. Banjaran, Kab. Bandung. Saat ini, naskah tersebut tersimpan di EFEO Bandung. Kondisi fisik naskah menunjukkan usia yang cukup tua, dengan kertas berwarna kuning kecoklatan, agak lapuk, dan sebagian tepinya robek. Terdapat pula noda/bercak-bercak pada beberapa lembar halaman, dan penjilidan yang kendor. Teks ini terdiri dari 68 pupuh, diawali dengan gubahan dalam Asmarandana. Sayangnya, beberapa lembar halaman teks antara pupuh 35 hingga 59 hilang. Penomoran halaman juga menunjukkan adanya kekeliruan dan pengulangan. Tinta yang digunakan berwarna hitam, dan cap kertas menunjukkan "Garden of Holland".

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Menjelajahi Ajaran Islam Kuno: Manuskrip Pelajaran Agama Islam Abad ke-19

Temukan intisari ajaran Islam dari masa lalu melalui manuskrip kuno "Pelajaran Agama Islam". Naskah ini mengungkap pokok-pokok agama Islam seperti Rukun Iman dan Rukun Islam, ditulis dalam bahasa Arab dan Sunda, menggunakan aksara Arab dan Pegon. Mari selami lebih dalam detail dan keunikan naskah bersejarah ini.

Wawacan Sumpena: Kisah Transisi Budaya di Tanah Sunda

Telusuri kisah epik Raden Kanagan dan Raden Sumpena dalam manuskrip Wawacan Sumpena. Putra Ratna Ningsih ini menghadapi berbagai rintangan, pertempuran, dan perebutan putri Nyi Sekar Arum. Naskah ini menggambarkan masa transisi budaya dari Hindu ke Islam di tanah Sunda.

Primbon, Silsilah, dan Tarekat: Warisan Manuskrip Jawa-Arab-Sunda

Jelajahi khazanah manuskrip kuno yang memadukan kearifan lokal Jawa, sentuhan Arab, dan budaya Sunda. Manuskrip ini menyimpan primbon, doa, dan ajaran tarekat. Sebuah warisan berharga yang mengungkap dimensi spiritual dan kesejarahan masyarakat.

Menelusuri Jejak Sejarah Cirebon dalam Untaian Wawacan

Kisah epik Babad Cirebon hadir dalam bentuk puisi wawacan yang memikat. Manuskrip ini mengisahkan perjalanan Raden Walangsungsang dan Raden Warasantang, putra Prabu Siliwangi, dalam mencari ilmu agama Islam. Hingga berdirinya kekuasaan Islam di Cirebon oleh Syarif Hidayat atau Sunan Gunung Jati.

Suryakanta (IV): Kisah Pernikahan dan Perselisihan Putri dalam Wawacan Sunda

Telusuri kisah pernikahan Suryaningrat dan intrik perselisihan para putri dalam manuskrip Wawacan Suryakanta (IV). Naskah berbahasa Sunda beraksara Pegon ini menyimpan fragmen penting dari tradisi sastra Sunda abad ke-19. Mari kita selami lebih dalam detail dan kondisi fisik naskah yang memikat ini.

Rengganis: Kisah Penebaran Islam dalam Wawacan Sunda Abad ke-19

Telusuri kisah Rengganis, sebuah episode dari Wawacan Umarmaya yang bernafaskan penebaran agama Islam di Nusantara. Manuskrip ini, ditulis dalam bahasa Sunda beraksara Pegon, menawarkan jendela ke masa lalu melalui puisi yang memikat. Simak narasi lengkapnya untuk memahami lebih dalam tentang warisan budaya dan sejarah Islam di Jawa Barat.

Babad Godog: Kisah Kean Santang Menyebarkan Islam di Tanah Sunda

Manuskrip Babad Godog mengisahkan perjalanan Kean Santang, putra Prabu Siliwangi, dalam menyebarkan agama Islam di Jawa Barat. Ditulis dalam bentuk puisi wawacan berbahasa Sunda beraksara Pegon, naskah ini memuat cerita pertemuan Kean Santang dengan Baginda Ali di Mekah dan pengangkatannya sebagai wakil nabi di Pulau Jawa. Hilangnya Prabu Siliwangi ke hutan Sancang menjadi akhir yang dramatis dari kisah ini.

Mengungkap Tragedi Bubat dan Silsilah Raja-Raja Jawa dalam Naskah Nagarakretabhumi

Telusuri jejak sejarah kelam Perang Bubat dan silsilah panjang raja-raja yang pernah berkuasa di tanah Jawa melalui manuskrip kuno Nagarakretabhumi. Naskah ini menyimpan kisah heroik dan tragedi, serta mengantarkan kita pada pemahaman mendalam tentang kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit, Singosari, hingga Tarumanagara. Sebuah warisan berharga untuk mengenal jati diri bangsa.