Manuskrip Amongsari Jeung Lembusari mengisahkan cerita persahabatan unik antara anak harimau dan anak sapi yang diperintahkan untuk mandi di sebuah pancuran oleh ayah mereka, Samancahaya. Ajaibnya, setelah mandi, keduanya berubah menjadi pemuda tampan. Anak harimau diberi nama Amongsari, sementara anak sapi dinamai Lembusari, dan tempat tinggal mereka dikenal sebagai Jambansari. Dalam pengembaraan mereka, Amongsari dibekali panah sakti, dan Lembusari mewarisi nasihat tentang keselamatan dan kebaikan. Takdir membawa mereka menjadi raja. Amongsari menggantikan Raja Bulsak, sementara adiknya menjadi raja di Salsalah. Pertemuan kembali kedua raja ini dipenuhi dengan kebahagiaan. Manuskrip ini merupakan bagian dari Koleksi C.M. Pleyte, Peti 119. Ditulis dalam bentuk puisi (tembang) berbahasa Sunda menggunakan huruf Latin, manuskrip ini terdiri dari 252 halaman dengan 30-36 baris per halaman. Ukurannya adalah 34,5 x 21,4 cm dan saat ini disimpan di Museum Negeri Jakarta.
Sumber: Ekadjati, Edi S. (1988). Naskah Sunda: Inventarisasi dan Pencatatan. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran.