Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Babad Cirebon

Menelusuri Jejak Sejarah dan Spiritual: Babad Cirebon dan Pataŕekan

Manuskrip ini terdiri dari dua teks utama. Bagian pertama menyajikan uraian mendalam tentang pemahaman keislaman melalui konsep-konsep Tarekat Qodariyah, membahas tujuh aspek syariat sebagai jalan menuju makrifat. Bagian kedua adalah fragmen Babad Cirebon yang sayangnya tidak lengkap, mengisahkan para penguasa Kesultanan Cirebon dan garis keturunannya. Di antara tokoh yang disebutkan adalah Syekh Datukhafi Samono, yang putrinya menikah dengan Jakalana dan Pangeran Sadanglautan.

Naskah ini ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon, menggunakan aksara Pegon dan Cacarakan. Terdiri dari 104 halaman dengan ukuran halaman 33 x 20.5 cm dan ukuran tulisan 24.5 x 15.5 cm. Naskah ini menggunakan kertas Eropa berlogo Lion in medallion dengan cap kertas “J and V”. Kondisi fisik naskah menunjukkan tanda-tanda kerusakan, seperti sampul yang hilang, halaman awal dan akhir yang lenyap, serta kertas yang kusam dan bernoda. Terdapat kertas bekas pembungkus sampul berstempel “Impori Maatschappij Soenda SEMARANG 30 YDS”. Meskipun memiliki penomoran halaman, sistemnya tidak lengkap sehingga sulit dijadikan acuan. Teks ini diperkirakan ditulis pada awal abad ke-20 di Cirebon dan berasal dari Keraton Kasepuhan Cirebon, tempat naskah ini disimpan hingga kini. Teks ini memiliki sekitar 20 pupuh yang tersisa.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Menelusuri Carita Parahiyangan Sakeng Bhumi Jawa Kulwan: Jejak Sejarah Cirebon

Temukan jejak sejarah Jawa Kulwan melalui manuskrip kuno Carita Parahiyangan Sakeng Bhumi Jawa Kulwan. Naskah ini, ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan, mengungkap kisah-kisah penting dari masa lalu. Mari selami isi naskah yang kaya akan nilai sejarah dan budaya ini.

Mengungkap Tragedi Bubat dan Silsilah Raja-Raja Jawa dalam Naskah Nagarakretabhumi

Telusuri jejak sejarah kelam Perang Bubat dan silsilah panjang raja-raja yang pernah berkuasa di tanah Jawa melalui manuskrip kuno Nagarakretabhumi. Naskah ini menyimpan kisah heroik dan tragedi, serta mengantarkan kita pada pemahaman mendalam tentang kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit, Singosari, hingga Tarumanagara. Sebuah warisan berharga untuk mengenal jati diri bangsa.

Jejak Peristiwa di Istana Faqih Najmuddin: Catatan Hakim Agung Banten Abad ke-18

Manuskrip ini mengungkap catatan detail peristiwa di istana Faqih Najmuddin, hakim agung Kesultanan Banten pada pertengahan abad ke-18. Dalam format buku catatan, naskah ini merekam berbagai kejadian penting dengan cermat. Mari selami lebih dalam isi dan detail menarik dari manuskrip ini.

Pandita Sawang (Waruga Alam): Kisah Suluk dan Ajaran Keislaman dari Bandung

Manuskrip Pandita Sawang (Waruga Alam) adalah sebuah karya sastra Sunda berbentuk puisi wawacan yang berisi cerita suluk. Naskah ini memuat ajaran keislaman, khususnya tentang pemahaman eksistensi Ketuhanan melalui tasawuf. Mari selami lebih dalam isi dan detail menarik dari naskah kuno ini.

Menjelajahi Kitab Pelajaran Agama Islam: Warisan dari Madiun ke Garut

Telusuri jejak warisan intelektual Islam melalui Kitab Pelajaran Agama Islam. Manuskrip ini mengungkap perpaduan bahasa dan aksara, merekam jejak perjalanan ilmu dari Madiun hingga Garut. Sebuah catatan sejarah yang kaya akan nilai-nilai keagamaan dan budaya.

Menjelajahi 'Pelajaran Agama Islam (Syareat)': Manuskrip Sunda Abad ke-19 dari Bandung

Temukan khazanah pengetahuan Islam dari abad ke-19 melalui manuskrip "Pelajaran Agama Islam (Syareat)". Ditulis dalam bahasa Sunda dan Arab menggunakan aksara Pegon dan Arab, naskah ini memuat panduan praktis ibadah. Mari kita telusuri lebih dalam isi dan kondisi fisik naskah ini.

Jaka Bayawak: Kisah Putra Raja Majapahit yang Menjelma Buaya

Manuskrip ini mengisahkan tentang penyebaran agama Islam di Nusantara, khususnya di Majapahit. Tokoh utamanya adalah seorang putra raja yang ditakdirkan berwujud buaya bernama Jaka Bayawak. Namun, di balik wujudnya, ia adalah seorang yang sakti dengan kemampuan menyamar.

Menjelajahi Tuntunan Shalat: Manuskrip Sunda-Arab Abad ke-20 dari Pangalengan

Temukan warisan intelektual Islam Nusantara melalui manuskrip Tuntunan Shalat. Naskah ini, ditulis dalam bahasa Sunda dan Arab dengan aksara Pegon, menawarkan panduan komprehensif tentang rukun shalat lima waktu dan shalat sunnah Tahajud. Mari kita selami lebih dalam isi dan sejarah manuskrip ini.