Naskah Babad Sumedang ini memuat kisah lengkap mengenai silsilah dan peristiwa penting yang mewarnai sejarah Sumedang. Dimulai dari Prabu Siliwangi, naskah ini mengidentifikasi Kutamaya sebagai ibukota Sumedanglarang, mengisahkan proses Islamisasi di Sumedang, dan menuturkan perjalanan para bupati Sumedang, mulai dari Pangeran Geusan Ulun hingga Pangeran Sugih. Peristiwa penting seperti pemberontakan Dipati Ukur, penyerangan Cilik Widara, pemberontakan Bagus Rangin, hingga pemberontakan Pangeran Dipanegara juga tercatat dalam naskah ini.
Manuskrip ini ditulis dalam bentuk puisi (tembang) menggunakan huruf Arab berbahasa Sunda. Naskah setebal 264 halaman ini memiliki ukuran 16 x 20,5 cm dengan 27 baris tulisan per halaman. Naskah ini berasal dari H. Muh. Jen dari Cibitung, Padasuka, Sumedang dan berada di tempat H. Said Raksakusumah di Jl. Tirtayasa 29 Bandung.
Sumber: Ekadjati, Edi S. (1988). Naskah Sunda: Inventarisasi dan Pencatatan. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran.