
Manuskrip ini mengisahkan Ogin Amar Sakti, seorang putra raja dari selir Dewi Lasmaya yang dibuang oleh permaisuri. Ia diselamatkan oleh buaya putih dan burung, kemudian dibesarkan oleh raja Jin Antaboga hingga menjadi pemuda gagah dan sakti. Kisah berlanjut hingga Ogin berhasil bersatu kembali dengan orang tuanya. Manuskrip berjudul OGIN ini ditulis dalam bahasa Sunda menggunakan aksara Pegon, berbentuk puisi wawacan setebal 363 halaman. Judul dalam teks adalah Ogin Amar Sakti (halaman awal), sementara di sampul tertulis Wawacan Ogin. Naskah ini berasal dari Cianjur, tepatnya dari H. Sidik di Kp. Cibitung, Desa Cibuluh, Kec. Cidamar, dan diperkirakan berasal dari abad ke-20. Saat ini, manuskrip ini tersimpan di EFEO Bandung. Ditulis dengan tinta hitam yang masih kontras, teks terdiri dari 128 pupuh, dimulai dengan pupuh Dangdanggula. Kondisi fisik kertas tampak mulai kekuningan, penjilidan agak ketat, terdapat satu halaman ganda (h.177), satu halaman hilang (h.277), dan satu halaman dengan teks agak kabur (h.314), namun secara keseluruhan teks utuh hingga akhir cerita.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.