Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Samaun

Samaun: Kisah Pahlawan Pembela Nabi dalam Wawacan Sunda

Manuskrip ini mengisahkan Samaun, seorang pahlawan yang gigih membela Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi kaum kafir Mekah yang dipimpin oleh Abu Jahal. Dikisahkan pula Raja Kinwan, sekutu Abu Jahal, tewas di tangan Samaun, dan Ki Khalid kemudian memeluk agama Islam. Naskah ini merupakan puisi wawacan berbahasa Sunda yang ditulis menggunakan aksara Pegon. Manuskrip setebal 82 halaman ini memiliki judul dalam teks 'Wawacan Samaun'. Berukuran halaman 20,5 x 16,5 cm dengan ukuran tulisan 18 x 14 cm. Merupakan jilid 1 dari 1 dengan alas naskah berupa Kertas Eropa berfiligran. Penomoran halaman ditambahkan kemudian dengan tinta hitam. Teks ini terdiri dari 22 pupuh. Kondisi fisik naskah menunjukkan kertas yang kusam dan kecoklatan, agak lapuk, dan sebagian besar lembar halaman bagian bawah robek. Penjilidan longgar dan sebagian lembar halaman lepas jahitan, sehingga kondisi teks tidak utuh. Naskah ini disalin oleh Mursiah pada tahun 1918 di Pangalengan, Bandung. Manuskrip ini berasal dari Bapak Asip yang tinggal di Kp. Palasari, Desa Cikalong, Kec. Pangalengan, Kab. Bandung dan saat ini disimpan di EFEO Bandung. Sayangnya, sebagian awal dan akhir naskah hilang.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Menjelajahi Makna Hidup dan Tasawuf dalam Wawacan Suluk

Wawacan Suluk, sebuah manuskrip puisi berbahasa Sunda, mengajak kita menyelami kedalaman ilmu tarekat dan tasawuf. Naskah ini merenungkan asal-usul manusia, tujuan hidup, dan hubungan dengan alam semesta. Lebih dari sekadar karya sastra, Wawacan Suluk adalah panduan untuk meraih kesadaran spiritual dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Menjelajahi Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara: Kisah Kerajaan Nusantara dari Cirebon

Telusuri kekayaan sejarah Nusantara melalui manuskrip Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara. Naskah kuno ini, ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan, mengungkap kisah kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara. Manuskrip ini menjadi saksi bisu peradaban masa lalu, menawarkan wawasan berharga tentang sejarah dan budaya.

Menjelajahi 'Rupa-rupa Catatan': Untaian Sejarah dan Pemikiran Sunda dari Abad ke-20

Temukan 'Rupa-rupa Catatan,' sebuah manuskrip Sunda yang memadukan prosa dan puisi, ditulis dalam aksara Pegon dan Latin. Naskah ini berisi catatan pribadi dan saduran dari bahasa Jawa-Kawi, memberikan gambaran unik tentang sejarah dan pemikiran pada masanya. Mari selami lebih dalam isi dan konteks naskah ini.

Kisah Heroik Darmatmaja: Wawacan Raja Darma dari Hindustan

Terperangkap dalam intrik perebutan kekuasaan, Wawacan Raja Darma mengisahkan Darmatmaja, raja Hindustan yang budiman. Serangan mendadak dari Raja Sura Sakti membawanya pada penangkapan, namun takdir berkata lain. Pemberontakan rakyat dan pembebasan Darmatmaja membuka lembaran baru bagi Hindustan.

Mengenal Tarekat Haqmaliyah: Syair Mistis dari Ciwidey Abad ke-19

Telusuri ajaran tasawuf Tarekat Haqmaliyah yang tertuang dalam manuskrip puisi wawacan berbahasa Sunda dan Arab. Naskah ini membahas eksistensi Allah, sifat Nur Muhammad, dan tahapan syariat, hakekat, tarekat, serta marifat melalui simbol-simbol mistik. Sebuah warisan berharga dari Kiai Muhamad Yusuf di Ciwidey, Bandung.

Mujarobat: Warisan Naskah Cirebon Abad ke-19

Telusuri lebih dalam khazanah naskah Mujarobat, sebuah manuskrip kuno yang mengungkap perpaduan unik antara tradisi keislaman dan kearifan lokal. Naskah ini menyimpan mantra-mantra pertanian, doa-doa keselamatan, hingga silsilah penguasa Galuh yang memeluk Islam.

Sulanjana: Kisah Padi dari Sawargaloka dalam Wawacan Sunda

Manuskrip Sulanjana berbahasa Sunda ini mengisahkan legenda asal-usul padi di Pakuan, bermula dari kisah di Sawargaloka. Dikemas dalam bentuk puisi wawacan beraksara Pegon, naskah ini menyimpan kearifan lokal tentang pertanian dan kepercayaan masyarakat Sunda. Mari selami lebih dalam cerita menarik ini dan detail metadata yang menyertainya.

Menelusuri Jejak Hukum dan Sejarah dalam Manuskrip Medang Kamulan, Purwacarita, dan Papakem Silakantara

Sebuah manuskrip kuno berukuran saku menyimpan pengetahuan berharga tentang hukum kerajaan, cerita masa lalu, dan silsilah keluarga. Mari kita menyelami isi naskah Medang Kamulan, Purwacarita, dan Papakem Silakantara yang ditulis dalam huruf Jawa-Sunda ini, untuk mengungkap kearifan lokal dan sejarah yang tersembunyi di dalamnya.