Naskah Gandaresmi mengisahkan perjalanan hidup Gandaresmi dalam merebut takhta kerajaan ayahnya, Jayangkara, di Negeri Sari Alam. Konflik muncul karena Raja Jayangkara memiliki dua istri, menyebabkan persaingan dengan saudara tiri Gandaresmi. Setelah melalui berbagai cobaan, Gandaresmi akhirnya berhasil menduduki takhta dan menikahi Dewi Panca Komara. Manuskrip ini ditulis dalam bentuk puisi wawacan, terdiri dari 324 halaman kertas dengan tinta hitam. Teks terdiri dari 48 pupuh, diawali dengan pupuh Dangdanggula. Naskah ini ditulis oleh Acampaka dan disalin oleh Alhasim pada tahun 1926 di Subang. Naskah ini berasal dari N. Hj. Hadijah, Kp. Seredan, Desa Seredan, Kecamatan dan Kabupaten Subang, dan saat ini disimpan di EFEO Bandung. Kondisi fisik naskah umumnya masih baik, meskipun penjilidannya longgar. Setiap halaman memiliki pigura potlot sebagai pembatas ruang tulis.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.