
Suluk Piwulang adalah sebuah naskah kuno berbahasa Sunda yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini berisi tuntunan dan uraian mengenai budi pekerti dalam ajaran agama Islam. Dimulai dengan penjelasan tentang kekuasaan Tuhan atas jagat raya dan isinya, naskah ini menekankan pentingnya rukun Islam dan rukun Iman sebagai pedoman hidup. Manuskrip ini ditulis dalam bentuk puisi wawacan dan terdiri dari 40 halaman. Naskah ditulis oleh Abah Mas Kayi pada tahun 1962 di Pangalengan, Bandung. Naskah ini terdiri atas 12 pupuh, yang diawali dengan gubahan kalimat berikut bismillah. jisim kuring pangapunteun, ka sadaya nu saranten sare kudu ngawih ...; dan berakhir dengan gubahan kalimat yang berbunyi... dahar nginum, lain sabab hanteu aya. wassalam amin. Kondisi fisik naskah menunjukkan usia dengan kertas kusam kecoklatan dan noda lembab, namun tetap menyimpan nilai sejarah dan kearifan lokal yang berharga. Naskah ini berasal dari Elan Suryana, Kp. Pasirgede, Desa Sindangpanon, Kec.Banjaran, Kab. Bandung, dan saat ini disimpan di EFEO Bandung.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.