Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Carios Samud

Layang Carios Samud: Kisah Islam dari Cirebon Abad ke-19

Layang Carios Samud merupakan naskah kuno yang mengisahkan peristiwa terkait upaya siar Islam. Naskah ini ditulis dalam bentuk prosa dan puisi. Manuskrip setebal 152 halaman ini menggunakan bahasa Jawa Cirebon, ditulis dengan aksara Pegon dan Cacarakan. Naskah ini tersimpan di Keraton Kacirebonan sebagai peninggalan leluhur. Secara fisik, naskah ini memiliki ukuran sampul 32 x 21,5 cm, halaman 31 x 20,5 cm, dan ukuran tulisan 23 x 14 cm. Naskah ini dijilid menjadi satu bagian dengan alas kertas Eropa dan sampul yang telah diperbaiki. Cap kertasnya bertuliskan "Garden of Holland" dengan tulisan "PRO PATRIA" dan watermark "C and J Honig". Penomoran halaman menggunakan angka dan aksara Cacarakan dengan pensil di bagian tengah atas, mengikuti sistem penulisan Arab (kanan ke kiri). Naskah ini diperkirakan ditulis pada tahun 1226 Hijriah atau 1819 Masehi di Cirebon. Terdapat catatan menarik di dalam naskah, seperti "Cariyos Sanuid kagungan Dalem Angsal sok saking raden sang Samsu. Ditulad tangga! Isnen wulan kaping tahun Jimahir." Di bagian akhir naskah terdapat lembar bekas sobek, lukisan bunga pada lembar ke-47, dan catatan "Hatam pada hari Isnen kutika waktu Asri tanggal salawe bulan Rajab tahun Je. Katibun Pakir DoifNur."

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Babad Banyumas: Kisah Raja-Raja Jawa dan Sejarah Lokal yang Memikat

Telusuri jejak sejarah raja-raja Jawa dan kisah lokal Banyumas dalam manuskrip kuno yang memikat ini. Dari Nabi Adam hingga kedatangan Raffles, Babad Banyumas menyajikan silsilah panjang yang menghubungkan mitos, legenda, dan peristiwa sejarah yang membentuk identitas budaya Jawa. Mari selami warisan budaya yang kaya ini!

Primbon Pertanian: Doa dan Mantra Sri Sadana dari Bandung Abad ke-19

Temukan pesona Primbon Sunda abad ke-19 yang mengungkap kearifan lokal dalam pertanian padi. Naskah ini, ditulis dalam aksara Pegon, memadukan doa, mantra, dan perhitungan naktu hari sebagai pedoman bercocok tanam. Jejak sejarahnya membawa kita ke Bandung, tempat naskah ini dilestarikan.

Menelisik Hukum dan Kehidupan di Medang Kamulan dalam Manuskrip Kuno

Jelajahi kehidupan masyarakat dan sistem hukum di Kerajaan Medang Kamulan melalui manuskrip kuno "Hukum di Medang Kamulan". Naskah ini mengungkap detail menarik tentang denda bagi pelanggar ketertiban, kehidupan perekonomian yang berpusat pada sawah, pasar, dan ternak, serta peran penting para menteri kerajaan.

Mengungkap Sejarah Nusantara: Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara

Telusuri kisah kerajaan-kerajaan di Nusantara melalui manuskrip kuno Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara. Ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan, naskah ini menyimpan catatan sejarah berharga. Manuskrip ini adalah bagian dari seri ke-2 dari bagian IV, menghadirkan narasi prosa yang kaya akan informasi.

Menelusuri Jejak Galuh: Narasi Epik dalam Babad Galuh

Babad Galuh adalah sebuah manuskrip kuno yang mengisahkan sejarah dan silsilah kerajaan Galuh, mengungkap tokoh-tokoh penting dan peristiwa-peristiwa yang membentuk peradaban di wilayah tersebut. Manuskrip ini ditulis dalam Bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan, menawarkan jendela unik ke dalam budaya dan sejarah masa lalu. Mari kita selami lebih dalam isi dan detail menarik dari naskah ini.

Wawacan Ogin Amarsakti: Kisah Islamisasi di Tanah Sunda

Temukan kisah menarik tentang penyebaran agama Islam di tanah Sunda melalui manuskrip Wawacan Ogin Amarsakti. Naskah ini menghadirkan tokoh-tokoh pra-Islam yang kemudian dilegitimasi keislamannya, memberikan perspektif unik tentang proses islamisasi yang terjadi sebelum masa para Sanga. Sebuah warisan budaya yang kaya dan penuh makna.

Wawacan Manakib Syekh Abdul Qadir Jaelani: Kisah Sang Wali dari Bagdad dalam Syair Sunda

Manuskrip ini mengisahkan riwayat hidup Syekh Abdul Qadir Jaelani, seorang Waliyullah yang lahir di Kaelan, Bagdad, dalam bentuk wawacan berbahasa Sunda. Naskah ini merupakan bagian dari khazanah sastra Sunda yang kaya akan nilai-nilai tasawuf aliran Tarekat Qodariyah. Mari selami kisah dan ajaran sang wali melalui manuskrip kuno ini.

Mengenal Tarekat Haqmaliyah: Syair Mistis dari Ciwidey Abad ke-19

Telusuri ajaran tasawuf Tarekat Haqmaliyah yang tertuang dalam manuskrip puisi wawacan berbahasa Sunda dan Arab. Naskah ini membahas eksistensi Allah, sifat Nur Muhammad, dan tahapan syariat, hakekat, tarekat, serta marifat melalui simbol-simbol mistik. Sebuah warisan berharga dari Kiai Muhamad Yusuf di Ciwidey, Bandung.