Naskah Wawacan Paras Nabi mengisahkan perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW, dimulai dengan peristiwa penting ketika Malaikat Jibril datang untuk mencukur Nabi dan menyerahkan kopiah sebagai simbol kerasulan. Kemudian, naskah ini mengisahkan dakwah-dakwah Nabi kepada para sahabat hingga momen-momen menjelang wafatnya. Manuskrip ini ditulis dalam bahasa Sunda menggunakan aksara Pegon dan berbentuk puisi wawacan yang terdiri dari 38 halaman. Naskah ini terbagi dalam 11 pupuh dan dimulai dengan pupuh Asmarandana. Secara fisik, kertas naskah berwarna kekuning-kuningan dan penjilidannya longgar. Manuskrip ini disalin pada abad ke-20 di Pangalengan, Bandung, dan berasal dari Ibu Anah di Kp. Karamat, Desa dan Kec. Pangalengan, Kab. Bandung. Saat ini, naskah tersebut disimpan di EFEO Bandung. Sayangnya, sebagian teks mengalami kerusakan, terutama di bagian akhir, dan terdapat lembar lepas yang diperkirakan berasal dari teks lain, yaitu Samaun.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.