Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Babad Galuh

Babad Galuh: Kisah Penguasa Galuh dalam Syair Wawacan

Manuskrip ini berisi kisah para penguasa yang pernah berkuasa pada masa kerajaan Galuh hingga keturunannya, yaitu bupati di Galuh (Ciamis). Naskah Babad Galuh ini ditulis dalam bahasa Jawa menggunakan aksara Pegon, berbentuk puisi wawacan dan terdiri dari 962 halaman. Ukuran sampulnya 34,5 x 21 cm, halaman 33 x 21 cm, dan area tulisannya 30 x 15 cm. Naskah ini merupakan jilid 1 dari 1, menggunakan kertas bergaris buatan pabrik dalam negeri dengan sampul karton tebal yang sayangnya sudah rusak. Dari total 962 halaman, 865 halaman berisi tulisan dan 97 halaman kosong. Penomoran halaman asli terletak di bagian tengah atas, dimulai dari angka 2 hingga 963. Tinta yang digunakan berwarna hitam dan merah, dengan teks pada halaman 870 ditulis menggunakan aksara Arab tanpa harakat. Pupuh pertama adalah Dangdanggula, diikuti oleh Sinom dan Asmcirandana, dengan judul pupuh ditulis di margin kanan halaman genap menggunakan tinta merah. Kondisi fisik kertas sudah kekuning-kuningan tetapi masih baik. Naskah ini disalin pada tahun 1924 di Cirebon dan merupakan peninggalan leluhur (warisan). Teks ini diperkirakan salinan dari teks yang ditulis pada tahun 1908, berdasarkan catatan pada halaman sampul bagian dalam, yaitu tanggal 7 Salasa waktu, dinten Ahad sangat Ahmad, pecak sawelas jam wolune bintang Astroid. Pun puniki seratan sampun tutug, mungguh kauninga abdya, dereng wonten mahi ing gawe wowonten manjang ilmu masih mungguh Allah. Beberapa halaman микрофильм tidak terpotret atau tidak jelas, yaitu halaman 4-5, 108-109, 210, 354, dan 764-765. Di dalam teks ini juga terdapat catatan-catatan dari penyalin atau mungkin dari si pemilik naskah berikutnya, di antaranya tentang kelahiran dan meninggalnya 14 orang antara tahun 1317 dan 1350 H (1899-1932).

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Primbon Cirebon: Warisan Keraton Kasepuhan yang Penuh Makna

Telusuri Primbon Cirebon, manuskrip kuno dari Keraton Kasepuhan yang mengungkap pertelaan zaman dan karakteristik waktu. Ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon beraksara Latin, primbon ini menawarkan wawasan mendalam tentang budaya dan kepercayaan masyarakat Cirebon di masa lampau.

Untaian Puji: Manuskrip Pupujian Sunda Abad ke-20 dari Bandung

Temukan keindahan spiritualitas Islam dalam manuskrip Pupujian berbahasa Sunda ini. Berasal dari abad ke-20 di Bandung, naskah ini berisi puji-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Syair-syair yang dikumandangkan sebelum shalat ini, menghadirkan kedamaian dan kekhusyukan.

Wawacan Samaun: Kisah Heroik Pahlawan Islam dari Pangalengan

Telusuri kisah kepahlawanan Samaun, tokoh gagah berani yang membantu Nabi Muhammad SAW melawan kezaliman. Manuskrip Wawacan Samaun ini ditulis dalam aksara Pegon berbahasa Sunda, menyimpan narasi heroisme dan nilai-nilai Islam. Disalin pada tahun 1932 di Pangalengan, naskah ini menjadi warisan berharga bagi khazanah sastra Sunda.

Jejak Langkah Para Wali: Carios Sejarah dalam Tembang Sunda

Telusuri kisah perjalanan spiritual dalam manuskrip Carios Sajarah Lampahing Para Wali Kabéh. Ditulis dalam bentuk puisi (tembang) berbahasa Sunda dengan aksara Pegon, naskah ini mengisahkan perjalanan tokoh-tokoh penting, termasuk putera-puteri Raja Pajajaran yang kemudian memeluk agama Islam.

Layang Gandaresmi: Kisah Suluk dari Ciwidey Abad ke-19

Temukan pesona naskah kuno Layang Gandaresmi, sebuah puisi wawacan berbahasa Sunda yang ditulis dalam aksara Pegon. Manuskrip ini mengungkap kisah suluk yang memikat dari abad ke-19. Simak detail fisik naskah, asal-usulnya, dan cuplikan isinya yang penuh makna.

Layang Lelampahan: Kisah Perang dan Penyebaran Islam dari Cirebon

Telusuri lembaran sejarah melalui Layang Lelampahan Raja Madina Perang Kalih Raja Pirngaun, sebuah manuskrip puisi wawacan berbahasa Jawa Cirebon yang ditulis menggunakan aksara Cacarakan. Naskah ini menyimpan kisah pertempuran melawan kaum Firaun dan penyebaran agama Islam di Tanah Jawa. Dengan tokoh sentral seperti Pangeran Keansantang dan Bagenda Ali, manuskrip ini menawarkan perspektif unik tentang masa lalu.

Carita Suluk Panembahan Nirmala: Kisah Tasawuf dan Ajaran Keimanan dari Cirebon

Telusuri manuskrip kuno Carita Suluk Panembahan Nirmala, sebuah karya sastra yang kaya akan ajaran tasawuf dan nilai-nilai keimanan. Naskah ini menghadirkan cerita suluk yang memikat, diselingi doa-doa dan mantra-mantra yang sarat makna. Mari selami lebih dalam warisan budaya Cirebon yang berharga ini, yang ditulis pada tahun 1829.

Wawacan Ogin Amarsakti: Kisah Islamisasi di Tanah Sunda

Temukan kisah menarik tentang penyebaran agama Islam di tanah Sunda melalui manuskrip Wawacan Ogin Amarsakti. Naskah ini menghadirkan tokoh-tokoh pra-Islam yang kemudian dilegitimasi keislamannya, memberikan perspektif unik tentang proses islamisasi yang terjadi sebelum masa para Sanga. Sebuah warisan budaya yang kaya dan penuh makna.