Manuskrip Wawacan Amir Hamzah mengisahkan petualangan seru Amir Hamzah, raja Puseur Bumi, dalam upayanya mendapatkan pedang Kamkam. Ia memerintahkan Umarmaya untuk mencari pedang tersebut, yang ternyata dimiliki oleh raja Nusantara bernama Purbarara. Dengan bantuan dua pemuda yang mengaku cucu Amir Hamzah, pedang itu berhasil direbut. Namun, petualangan tak berhenti di situ. Amir Hamzah kemudian ditawan oleh raja Kondakwari saat berusaha menyelamatkan Pamedaringsing, seorang putri Arab yang diculik. Untungnya, ia diselamatkan oleh Saketi, putera Umarmaya dari puteri Utinggaran, yang ternyata adalah istri raja Kondakwari. Manuskrip ini ditulis dalam bahasa Sunda menggunakan huruf Arab, berbentuk puisi, dan terdiri dari 209 halaman dengan 13 baris per halaman. Ukuran manuskrip adalah 17 x 21,5 cm dan 15 x 19 cm. Manuskrip ini kemungkinan ditulis di daerah Nurwita atau Pacet.
Sumber: Ekadjati, Edi S. (1988). Naskah Sunda: Inventarisasi dan Pencatatan. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran.