Manuskrip ini mengisahkan riwayat Raden Kuncung, seorang tokoh yang dianggap sebagai wali kesembilan dari keturunan Sunan Gunung Jati Cirebon. Kisah Raden Kuncung ini dapat ditemukan pada halaman 14 hingga 22 naskah. Sebelum memeluk Islam, Raden Kuncung dikenal dengan nama Pangeran Pamerat. Ia kemudian mengembara ke Mekah dan mendapatkan nama baru, Pangeran Jatiningsih. Sekembalinya dari Mekah, ia mendapat tugas untuk mengislamkan orang-orang Pajajaran dan diberi gelar Kanjeung Gusti Ratu Rahman setibanya di Cirebon. Manuskrip ini ditulis dalam bahasa Jawa menggunakan aksara Pegon berbentuk prosa, terdiri dari 26 halaman yang ditulis dengan tinta hitam pucat pada kertas Eropa dengan cap kertas Countermark P. r P. Naskah ini diperkirakan ditulis pada abad ke-19 di Cirebon dan berasal dari Bapak Endjum dari Batukarut, Kec. Pameungpeuk, Kab. Bandung. Saat ini, naskah tersebut disimpan di EFEO Bandung.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.