
Wawacan Paras Adam adalah sebuah manuskrip berbahasa Sunda yang ditulis dalam aksara Latin. Naskah ini berbentuk puisi wawacan yang terdiri dari 33 halaman kertas, dengan 25 halaman berisi tulisan dan 8 halaman kosong. Naskah ini berisi penjelasan masalah ajaran tasawuf yang digubah dalam bentuk cerita, yang dikenal sebagai 'sastra suluk'. Di dalamnya membahas pemahaman makna istilah-istilah seperti syariat, tarekat, hakikat, makrifat, dzat, sifat, roh, dan nafsu, dalam upaya mengaktualisasikan pengertian 'dua kalimat syahadat' melalui simbol-simbol tertentu. Ditulis dengan tinta hitam yang jelas, teks ini terdiri dari 9 pupuh. Naskah ini merupakan hasil transliterasi dari teks beraksara Pegon yang tidak diketahui asalnya, diperoleh dari kios buku bekas di Cikapundung, Bandung pada abad ke-20. Naskah ini berasal dari koleksi Bapak Haris Sukanda di Bandung dan saat ini disimpan di EFEO Bandung. Kondisi fisik naskah menunjukkan kertas yang mulai kekuningan dengan penjilidan yang kendor, serta adanya bekas pengguntingan pada beberapa lembar halaman.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.