Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Faedah Beberapa

Khasiat Surat Al-Quran: Manuskrip Faedah Beberapa dari Cirebon

Manuskrip "Faedah Beberapa" adalah sebuah khazanah pengetahuan tentang khasiat surat-surat dalam Al-Quran. Naskah ini tidak hanya menyajikan uraian mendalam, tetapi juga dilengkapi dengan pengantar berbahasa Melayu, dimulai dari Surat Al-Imron. Keunikan manuskrip ini terletak pada diagram lingkaran di halaman tengah yang menjelaskan sifat-sifat seorang muslim ideal berdasarkan konsep Imam Jafar Sidik. Diagram serupa juga ditemukan di halaman terakhir, namun dengan isi yang lebih lengkap mengenai konsep-konsep tarekat. Ditulis pada abad ke-19 di Cirebon, naskah ini menggunakan bahasa Arab, Melayu, dan Jawa Cirebon dengan aksara Arab dan Pegon. Fisiknya terdiri dari 76 halaman dengan 62 halaman yang ditulis menggunakan tinta hitam. Kondisi fisik naskah umumnya masih baik meskipun beberapa lembar lepas jahitan, kertas agak kusam, dan terdapat noda. Naskah ini berasal dari Keraton Kasepuhan Cirebon, tempat ia disimpan hingga kini. Ukuran sampulnya 26,5 x 21 cm, himpunan halamannya 26 x 20,5 cm, dan ukuran tulisannya 22 x 15,5 cm. Naskah ini memiliki jilid 1 dari 1, menggunakan alas naskah kertas Eropa, dan memiliki sampul lepas. Cap kertas yang tertera adalah PRO P ATRIA dan Van Gelder.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Layang Mintaraga: Kisah Klasik dalam Genggaman

Telusuri kisah klasik Layang Mintaraga, sebuah karya sastra Jawa yang memikat. Manuskrip ini, tersimpan di Keraton Kasepuhan Cirebon, menawarkan jendela ke masa lalu. Simak narasi lengkap tentang kondisi fisik, bahasa, dan detail unik yang terkandung di dalamnya.

Kudasari: Kisah Tasawuf dari Priangan Timur Abad ke-19

Telusuri ajaran tasawuf dalam manuskrip Kudasari yang berasal dari abad ke-19. Naskah ini membahas asal-usul manusia dari unsur tanah, angin, air, dan api. Selain itu, juga membahas tentang terbentuknya nyawa, kiamat, surga, neraka, serta hadits-hadits qudsi.

Mengungkap Mujarobat: Warisan Naskah Sunda Abad ke-19

Telusuri khazanah keislaman dalam naskah Mujarobat berbahasa Sunda, ditulis dalam aksara Pegon. Manuskrip abad ke-19 ini mengungkap campuran uraian keislaman, doa, hakekat shalat, dan ajaran tasawuf. Simak lebih lanjut mengenai isi dan rincian metadata naskah yang tersimpan di EFEO Bandung ini.

Menjelajahi Caraka Basa dan Cacandrai: Warisan Aksara Cirebon di Keraton Kasepuhan

Naskah kuno Caraka Basa dan Cacandrai membuka tabir tradisi aksara Cacarakan Cirebon. Di dalamnya terungkap bagaimana aksara ini digunakan untuk merekam bahasa simbolik, menafsirkan gejala alam, dan menciptakan cacandran (motto) serta sengkalan (penanda tahun). Mari selami lebih dalam warisan budaya Cirebon yang tersimpan dalam lembaran kertas.

Carios Suryaningrat III: Kisah Klasik dalam Wujud Wawacan Sunda

Telusuri kisah klasik Carios Suryaningrat III, sebuah karya sastra Sunda yang ditulis dalam aksara Pegon. Manuskrip ini adalah bagian ketiga dari sebuah seri, menawarkan wawasan tentang budaya dan sastra Sunda pada abad ke-20. Simak narasi lengkapnya untuk mengungkap lebih dalam isi dan detail fisik naskah ini.

Ningrum Kusumah (Suryaningrat): Kisah Cinta Putri Arab di Tanah Sunda

Manuskrip kuno berbahasa Sunda ini mengisahkan cerita Ningrum Kusumah, seorang putri Arab yang mencari anak panahnya hingga ke Pulau Jawa. Pertemuannya dengan Suryaningrat, pemuda tampan, membawanya ke dalam jalinan cinta dan pernikahan. Kisah ini tertuang dalam bentuk puisi wawacan yang digemari masyarakat Sunda.

Primbon: Untaian Ramalan dan Mantra dari Tanah Sunda dan Jawa

Telusuri kearifan lokal melalui manuskrip Primbon, sebuah warisan budaya yang memadukan tradisi Sunda dan Jawa. Naskah ini mengungkap ramalan, mantra, dan perhitungan hari baik, memberikan wawasan tentang kehidupan masyarakat abad ke-19.

Menelusuri Jejak Leluhur: Silsilah Luhur Sunda dalam Manuskrip Kuno

Manuskrip Silsilah Luhur Sunda adalah jendela menuju sejarah dan budaya Sunda kuno. Naskah ini berisi catatan penting tentang asal-usul para raja, tokoh legendaris, hingga ajaran agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat Pasundan di masa lampau. Mari kita selami lebih dalam isi dan detail menarik dari manuskrip ini.