Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Pua-pua

Wawacan Pua-pua Bermanasakti: Kisah Islamisasi di Tanah Sunda

Wawacan Pua-pua Bermanasakti adalah manuskrip puisi berbahasa Sunda yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah setebal 24 halaman ini ditulis di atas kertas Eropa ber-cap kertas Lion in Medallion dengan semboyan PRO PATRI A EEDRAGT MAAKT MAGT, dan Countermark ERC. Naskah ini diperkirakan ditulis pada abad ke-20 di Pangalengan, Bandung. Saat ini, naskah tersebut tersimpan di EFEO Bandung. Secara fisik, kondisi kertas berwarna kecoklatan dengan bintik-bintik hitam akibat lembab, serta pinggir halaman yang kumal. Isi teks berkaitan dengan proses islamisasi di Nusantara, khususnya pada Majapahit. Naskah ini kemungkinan merupakan teks asli dari suatu versi tertentu. Bagian awal teks dimulai dengan 'si dariji, mapan tanan, hambejar, jajani reki...', dan diakhiri dengan 'jalma satengah hewan, bener nista akatig patih...'. Naskah ini berasal dari Bapak Mumung dari Kp. Cilangka, Desa Cinyiruan, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Primbon, Silsilah, dan Tarekat: Warisan Manuskrip Jawa-Arab-Sunda

Jelajahi khazanah manuskrip kuno yang memadukan kearifan lokal Jawa, sentuhan Arab, dan budaya Sunda. Manuskrip ini menyimpan primbon, doa, dan ajaran tarekat. Sebuah warisan berharga yang mengungkap dimensi spiritual dan kesejarahan masyarakat.

Kumpulan Karangan Sunda yang Ditolak Balai Pustaka: Sebuah Antologi Naskah Kuno

Temukan khazanah sastra Sunda yang tersembunyi dalam manuskrip "Salinan-Salinan Dari Karangan Sunda". Naskah ini berisi kumpulan karya yang pernah ditolak oleh Balai Pustaka, membuka jendela ke kekayaan budaya dan pemikiran masyarakat Sunda pada awal abad ke-20. Sebuah warisan berharga yang kini tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden.

Menelusuri Jejak Sejarah Timbanganten: Dari Kerajaan Hingga Peristiwa Bersejarah di Bandung

Manuskrip "Sejarah Timbanganten" membuka tabir kisah masa lalu Kerajaan Timbanganten, yang bermula dari Prabu Marajaputra, putra Prabu Siliwangi. Naskah ini tak hanya mengisahkan silsilah raja, tetapi juga menyoroti berbagai peristiwa penting yang mewarnai sejarah Bandung dan sekitarnya. Mari selami lebih dalam lembaran sejarah yang berharga ini.

Mengungkap Ajaran Tarekat: Warisan Naskah Kuno dari Kuningan

Naskah kuno bertajuk 'Tarekat' ini menyimpan khazanah pengetahuan mendalam tentang keimanan dan tauhid. Ditulis dalam bahasa Jawa dan Arab menggunakan aksara Pegon, naskah ini menguraikan konsep keislaman yang komprehensif, meliputi syareat, tarekat, hakekat, dan marifat. Mari selami lebih dalam isi dan detail fisik dari manuskrip berharga ini.

Menjelajahi Tarekat: Ajaran Tatakrama Keislaman Abad ke-19 dari Sumedang

Telusuri ajaran tasawuf abad ke-19 melalui manuskrip "Tarekat", sebuah naskah yang membahas tatakrama keislaman dengan fokus pada pendalaman rukun Islam melalui pemahaman kalimat syahadat. Naskah ini menguraikan konsep syareat, tarekat, hakekat, dan marifat dalam pencarian "insan kamil", menekankan pentingnya dzikir setelah shalat fardu. Temukan warisan intelektual Kiyangroke, Sumedang, yang kini tersimpan di EFEO Bandung.

Menjelajahi 'Tuntunan Shalat': Warisan Naskah Pegon Abad ke-19 dari Pangalengan

Naskah 'Tuntunan Shalat' ini mengungkap khazanah pengetahuan agama dari abad ke-19. Ditulis dalam aksara Pegon menggunakan bahasa Sunda dan Jawa, naskah ini bukan hanya panduan shalat, tetapi juga cerminan praktik keagamaan masyarakat Pangalengan, Bandung pada masa itu. Mari selami lebih dalam isi dan detail metadata naskah berharga ini.

Sisindiran: Untaian Nasihat Islami dalam Pantun Sunda Abad ke-19

Temukan keindahan ajaran agama Islam yang terbungkus dalam seni sisindiran Sunda. Naskah kuno ini, ditulis dalam aksara Pegon, menyajikan nasihat-nasihat bijak tentang ibadah melalui untaian paparikan yang memikat. Mari selami kearifan lokal yang terkandung dalam lembaran-lembaran sejarah ini.

Wawacan Umarmaya: Kisah Pengembaraan dari Arab ke Ayaban

Telusuri kisah epik Umarmaya, seorang penglima kerajaan Arab, dan perjalanannya yang penuh tantangan bersama sang istri ke negeri Ayaban. Manuskrip kuno ini tersimpan di EFEO Bandung, menawarkan kita kesempatan untuk menyelami budaya dan sastra Sunda abad ke-20. Temukan pesona puisi wawacan dalam aksara Pegon yang memikat.