Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Ogin Amarsakti

Ogin Amarsakti: Kisah Heroik dalam Wawacan Sunda

Manuskrip Ogin Amarsakti mengisahkan perjalanan hidup tokoh Ogin Amar Sakti, putra Nyi Lasmaya dari Raja Mahrup di negeri Madusari. Dibuang sejak bayi karena intrik istri pertama raja, Ogin kemudian ditemukan dan dibesarkan oleh Raja Malebar. Ia tumbuh menjadi pahlawan dan berhasil mempersunting Bidayasari, putri Raja Mulkiah, setelah mengalahkan para saingannya. Kisah berakhir bahagia dengan bersatunya kembali Raja Mahrup dan Nyi Lasmaya, serta terjalinnya hubungan baik antara Kerajaan Madusari, Malebah, dan Mulkiah.

Manuskrip ini ditulis dalam bahasa Sunda menggunakan aksara Pegon, berbentuk puisi wawacan, dan terdiri dari 236 halaman. Judul manuskrip tercatat sebagai Carita Ogin di halaman awal dan Wawacan Ogin pada sampulnya. Naskah ini memiliki ukuran sampul dan halaman 21 x 17 cm, dengan ukuran tulisan 18 x 14 cm. Manuskrip yang terdiri dari 72 pupuh ini disalin oleh Anwar Sujana pada tahun 1950 di Banjaran, Bandung, dan kini tersimpan di EFEO Bandung. Kondisi fisik naskah terbilang baik meskipun kertas mulai menguning. Tinta yang digunakan berwarna hitam kebiru-biruan, meskipun sebagian tulisan kurang kontras.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Sumpena: Kisah Raden Sumpena dari Sungai Geresik Malaya

Telusuri kisah Raden Sumpena dalam manuskrip Sumpena, sebuah karya sastra Sunda berbentuk puisi wawacan. Naskah ini mengisahkan perjalanan hidup seorang anak raja yang ditemukan hanyut di sungai dan dibesarkan oleh kakek-nenek angkat. Ikuti petualangannya hingga menjadi raja yang bijaksana.

Wawacan Panguragan: Kisah Sayembara Putri Sakti dari Cirebon

Telusuri kisah epik Nyi Mas Panguragan/Gandasari, seorang putri sakti dari Cirebon, dalam manuskrip kuno Wawacan Panguragan. Naskah ini menceritakan sayembara sang putri hingga pertemuannya dengan Syekh Magelung. Sebuah warisan budaya yang kaya akan nilai sejarah dan sastra.

Kitab Fatimah: Tuntunan Rumah Tangga Islami Abad ke-20 dari Banjaran

Telusuri Kitab Fatimah, sebuah manuskrip berharga dari abad ke-20 yang berasal dari Banjaran, Bandung. Naskah ini berisi tuntunan bagi wanita dalam membina rumah tangga sakinah berlandaskan ajaran Islam, serta ajaran tasawuf yang mendalam. Mari kita simak lebih lanjut detail dan isi narasi dari kitab ini.

Mengenal Pelajaran Agama Islam: Manuskrip Abad ke-19 dari Pangalengan

Telusuri khazanah intelektual Islam melalui manuskrip Pelajaran Agama Islam, sebuah naskah kuno dari abad ke-19 yang berasal dari Pangalengan, Bandung. Manuskrip ini menawarkan pemahaman mendalam tentang ketauhidan dan kerasulan Nabi Muhammad SAW, berdasarkan pada Al-Qur'an, Hadits, dan ajaran para aulia. Mari kita selami lebih dalam isi dan detail fisik dari warisan berharga ini.

Mantra: Doa Magis untuk Rezeki Melimpah dari Sukasari Bandung

Temukan kekuatan mantra dalam manuskrip kuno dari Sukasari, Bandung. Berisi doa-doa dalam bahasa Sunda-Jawa Cirebon yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini dipercaya sebagai 'jampe' atau mantra untuk mendatangkan rezeki, khususnya dalam bidang pertanian.

Kisah Sang Wali: Wawacan Syekh Abdul Qadir Jaelani dalam Gubahan Jawa-Sunda

Telusuri kisah hidup Syekh Abdul Qadir Jaelani, seorang tokoh sufi besar, melalui manuskrip kuno yang ditulis dalam bahasa Jawa-Sunda. Naskah ini, berbentuk puisi wawacan, mengisahkan perjalanan spiritual Syekh Abdul Qadir dari masa kecil hingga menjadi seorang waliyullah. Sebuah warisan berharga yang mengungkap ajaran tasawuf Tarekat Qadiriyah.

Menjelajahi Kumpulan Kitab: Warisan Manuskrip Islam dari Bandung

Temukan pesona manuskrip kuno Kumpulan Kitab, sebuah khazanah intelektual dari Bandung. Manuskrip ini menghadirkan beragam pengetahuan agama Islam, mencakup syariat, tauhid, fikih, dan tasawuf. Mari selami lebih dalam isi dan sejarah manuskrip ini.

Menjelajahi 'Tuntunan Shalat': Warisan Naskah Pegon Abad ke-19 dari Pangalengan

Naskah 'Tuntunan Shalat' ini mengungkap khazanah pengetahuan agama dari abad ke-19. Ditulis dalam aksara Pegon menggunakan bahasa Sunda dan Jawa, naskah ini bukan hanya panduan shalat, tetapi juga cerminan praktik keagamaan masyarakat Pangalengan, Bandung pada masa itu. Mari selami lebih dalam isi dan detail metadata naskah berharga ini.