Filolog

Profil Filolog dan Tokoh Manuskrip

Undang Ahmad Darsa: Pelestari Kearifan Lokal melalui Filologi Sunda

Undang Ahmad Darsa, pelestari Kearifan Lokal melalui Filologi Sunda (unpad.ac.id)

Undang Ahmad Darsa, lahir di Tasikmalaya pada 19 Oktober 1962, adalah seorang ahli filologi yang telah berkontribusi besar dalam pelestarian naskah-naskah Sunda kuno. Setelah menyelesaikan studi di Jurusan Bahasa dan Sastra Sunda Unpad, ia menjadi dosen di almamaternya dan meraih gelar Magister Humaniora pada 1998. Pada tahun 2000, ia berkolaborasi dengan Prof. Dr. A. Teeuw untuk meneliti naskah kuno di Belanda.

Penelitiannya mencakup berbagai naskah penting seperti Sewaka Darma, Sanghiyang Siksa Kandang Karesian, dan Amanat Galunggung. Pada 2008, ia menjadi bagian dari Tim Unicode Aksara Sunda yang memperkenalkan aksara Sunda baku. Gelar doktor diraihnya pada 2012 dengan disertasi tentang Sewaka Darma.

Menurut Dr. Undang, identitas Sunda tidak hanya terletak pada simbol fisik, tetapi pada nilai-nilai seperti silih asah, silih asih, silih asuh. Nilai-nilai ini tertuang dalam naskah kuno, yang ia teliti melalui pendekatan filologis. Ia menekankan pentingnya local genius sebagai fondasi local wisdom. "Tanpa local genius, kearifan lokal tidak akan bertahan," ujarnya.

Dr. Undang juga meneliti lembaga pendidikan tradisional Sunda seperti mandala dan pesantren, yang ia sebut sebagai "pabrik orang cerdas" pada masanya. Ia berencana membuat laboratorium digital naskah kuno untuk memudahkan penelitian dan pelestarian. "Digitalisasi adalah kunci untuk menjaga warisan ini," tegasnya. Saat ini, ia aktif di Prodi Sastra Sunda Unpad, mencetak generasi baru yang peduli pada pelestarian naskah kuno.

Tulisan ini disarikan dari Unpad.ac.id

Informasi Lainnya


Rumah Naskah Nusantara Ciamis Menyelamatkan Warisan Leluhur dari Lembaran yang Lapuk

Di balik lembar-lembar kertas usang yang nyaris tak terbaca, tersembunyi jejak peradaban, petuah moral, dan kisah leluhur yang hampir punah oleh zaman. Dengan tekad tak tergoyahkan, Gunari Putra Erisman, M.Hum, Ketua Yayasan Rumah Naskah Nusantara, sebuah lembaga yang bergerak dalam ikhlas menyelamatkan naskah-naskah kuno yang nyaris dilupakan.

Pertunjukan Seni Berbasis Manuskrip Warnai Panggung Nyawang Bulan Rumah Naskah Nusantara di Jambansari, Ciamis

Di bawah sinar bulan purnama yang syahdu, situs budaya Sirnayasa, Jambansari, Ciamis, menjadi saksi semaraknya panggung Nyawang Bulan yang digelar Yayasan Rumah Naskah Nusantara pada Sabtu, 12 Juli 2025. Selain pameran naskah kuno, talkshow literasi, dan pembacaan naskah sakral Sanghyang Siksa Kandang Karesian, Nyawang Bulan ini juga diisi oleh Pertunjukan Seni Berbasis Manuskrip yang menggugah rasa dan membangkitkan kekayaan budaya lokal.

Gali Warisan Literasi Leluhur: Pameran Naskah Kuno Meriahkan Nyawang Bulan Rumah Naskah Nusantara Ciamis

Yayasan Rumah Naskah Nusantara kembali menghidupkan semangat literasi leluhur lewat acara budaya bertajuk Nyawang Bulan yang digelar pada Sabtu, 12 Juli 2025 di kawasan bersejarah Jambansari, Ciamis. Mengusung tema “Kiwari Ngancik Bihari, Lampah Ayeuna Pakeun Jaga”, kegiatan ini menjadi panggung refleksi perjalanan budaya dan pengetahuan, menjembatani pesan masa lalu bagi masa depan generasi kini. Pusat perhatian pada Nyawang Bulan tahun ini salah satunya adalah Pameran Naskah Kuno, yang menampilkan sepuluh manuskrip pilihan dari khazanah Sunda kuno. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pemanfaatan Dana Abadi Kebudayaan 2025 Kategori Dukungan Institusional, sekaligus kolaborasi antara Rumah Naskah Nusantara dan Yayasan Kawargian Nonoman Galuh.

Talkshow dan Pembacaan Naskah Sakral Meriahkan Nyawang Bulan Rumah Naskah Nusantara di Jambansari, Ciamis

KABAR PRIANGAN – Panggung budaya Nyawang Bulan yang digelar oleh Yayasan Rumah Naskah Nusantara pada Sabtu, 12 Juli 2025, menjadi momen sakral sekaligus monumental dalam upaya menghidupkan kembali khazanah manuskrip Galuh. Sumber Artikel berjudul " Talkshow dan Pembacaan Naskah Sakral Meriahkan Nyawang Bulan Rumah Naskah Nusantara di Jambansari, Ciamis ", selengkapnya dengan link: https://kabarpriangan.pikiran-rakyat.com/kabar-priangan/pr-1489495913/talkshow-dan-pembacaan-naskah-sakral-meriahkan-nyawang-bulan-rumah-naskah-nusantara-di-jambansari-ciamis

Nyawang Bulan, Upaya Generasi Muda Ciamis Hidupkan Naskah Kuno

Di balik hingar-bingar era modern dan arus digitalisasi, tradisi masa lalu menyimpan jejak kenangan yang membawa pada dimensi kehidupan yang berbeda. Tradisi masa lalu memiliki makna dan nilai kebersamaan. Generasi saat ini punya peran penting untuk tetap melestarikan tradisi masa lalu agar tidak padam atau punah. Baca artikel detikjabar, "Nyawang Bulan, Upaya Generasi Muda Ciamis Hidupkan Naskah Kuno" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/budaya/d-8011795/nyawang-bulan-upaya-generasi-muda-ciamis-hidupkan-naskah-kuno.

Édi S. Ékajati: Gurubesar dan Filolog yang Mengabdikan Hidup untuk Budaya Sunda

Édi S. Ékajati adalah seorang akademisi dan peneliti yang mendedikasikan hidupnya untuk mempelajari sejarah dan kebudayaan Sunda. Karya-karyanya mencakup berbagai buku, penelitian, serta kontribusi penting dalam pengembangan studi Sunda di Indonesia.